[PORTAL-ISLAM.ID] "...dua butir diatas cukup bagi saya untuk mengambil kesimpulan, maksud baik membuat Haluan Ideologi Pancasila telah dinodai oleh dendam ex PKI."
Ini yang bilang mantan Wakil Kepala BIN di era presiden Gus Dur, Mega dan SBY.
Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), yang juga merupakan tokoh NU (Wakil Ketua Umum PBNU 2010-2015), KH. As’ad Said Ali menyampaikan pandangannya terkait Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang saat ini sedang digodok DPR RI.
Menurutnya, setelah membaca draft RUU HIP disimpulkan "maksud baik membuat Haluan Ideologi Pancasila telah dinodai oleh dendam ex PKI."
Berikut selengkapnya tulisan KH. As’ad Said Ali yang diposting di akun facebooknya, Senin (8/6/2020):
"Sore tadi saya dikirimi oleh KH Mashuri Malik, draft RUU HIP dan saya sudah baca dua kali. Atas dasar itu, untuk sementara saya memberi beberapa catatan.
Pertama : tidak dicantumkan TAP MPRS no 20 th 1966, tentang pembubaran dan pelarangan PKI ( Partai Komunis Indonesia.).
Kedua : Dalam bab pokok pikiran, dicantumkan; Agama, Rohani, dan Budaya dalam satu baris. Hal ini mencerminkan pandangan sekularisme yang berlawanan dengan sila pertama Ketuhanan YME.
Ketiga : dua butir diatas cukup bagi saya untuk mengambil kesimpulan, maksud baik membuat Haluan Ideologi Pancasila telah dinodai oleh dendam ex PKI.
Pendapat ini saya tujukan pada kalangan internal Nahdlatul Ulama untuk bersama sama mencermati. Sejarah tidak boleh terulang ketiga kalinya. Cukuup. Lebih baik DPR fokus menangani ancaman Corona."
Sumber: fb
Sore tadi saya dikirimi oleh KH Mashuri Malik, draft RUU HIP dan saya sudah baca dua kali. Atas dasar itu , untuk...
Dikirim oleh As'ad Said Ali pada Senin, 08 Juni 2020