Jurnal Israel University mengeluarkan hasil riset terkait Kudeta Presiden Mursi:
1. Kudeta terhadap Presiden Mursi, sangat relevan dengan proyek penghancuran Islam politik.
2. Mursi dikudeta, mengamankan objek vital berupa perbatasan dengan Israel dan mengamankan jalur Gaza.
3. Kudeta terhadap Mursi, memutus rencana aliansi Turki-Mesir di bidang energi, militer, ekonomi yang sangat membahayakan Israel.
4. Semua berkat dukungan "cabang partai Likud" di negara Arab moderat.
***
Muhammad Mursi adalah Presiden Mesir yang pertama terpilih melalui pemilu demokratis pertama yang digelar Mesir pasca Revolusi Arab Spring.
Mursi hanya menjabat Presiden dalma waktu singkat dari 30 Juni 2012 hingga 3 Juli 2013, ketika Jenderal Abdul Fattah as-Sisi menggulingkannya dalam kudeta.
Pada tanggal 24 Juni 2012, Komisi Pemilihan Umum Mesir mengumumkan bahwa Mursi memenangkan Pemilu Presiden dengan mengalahkan Ahmed Shafik, Perdana Menteri terakhir di bawah kekuasaan Hosni Mubarak. Komisi Pemilihan menyatakan Morsi memperoleh 51,7 persen suara, sedang Shafiq mendapatkan 48,3 persen.
Mursi wafat pada 17 Juni 2019 (67 tahun) saat masih dipenjara oleh Rezim Kudeta As-Sisi.
Dua figur yang paling ditakuti musuh demokrasi dari Barat hingga Timur. Satu telah menyelesaikan tugasnya dan insyaAllah membawa gelar syahid bertemu Rabb-Nya. Yang kedua masih berjuang menyelesaikan tugasnya hingga mendapat ketetapan-Nya. Semoga Allah merahmati keduanya. pic.twitter.com/cqcp2Ks38a— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) June 14, 2020