(Iman Brotoseno, Direktur Utama TVRI)
[PORTAL-ISLAM.ID] Penghancuran Partai Komunis Indonesia (PKI) menggunakan metode penyebaran berita hoaks.
“Penyiaran berita hoax sebagai metode penghancuran PKI,” kata Iman Brotoseno dalam artikelnya berjudul “Berita hoaks sebagai alat balas dendam – Studi kasus penghancuran Gerwani”.
Iman Brotoseno -yang sekarang menjadi Direktut Utama (Dirut) TVRI- menulis di blognya yang sudah dihapus. Namun suaranasional.com menyalin tulisan Iman Brotoseno sebelum dihapus.
Ini link blognya yang sudah dihapus: http://blog.imanbrotoseno.com/berita-hoaks-sebagai-alat-balas-dendam-studi-kasus-penghancuran-gerwani/
"Berita hoax bukan monopoli era social media seperti sekarang. Sebagai disain komunikasi, maka dipakailah penyiaran berita hoax sebagai metode penghancuran PKI. Memang terbukti akhirnya rakyat terprovokasi untuk ikut memburu komunis dengan masivnya pemberitaan hoax secara terstruktur dan konsisten," tulis Brotoseno di artikelnya yang sudah dihapus itu.
Lebih lanjut Brotoseno menulis:
"Berita yang dimuat Angkatan Bersenjata dan Berita Yudha yang kemudian dikutip berbagai suratkabar dengan sejumlah tambahan seperti mata dicungkil dan lain lain, betul-betul membuat pembaca mual, marah sekaligus bergidik. Tak ada yang bisa membayangkan ada manusia yang bisa berbuat kejam di luar batas kemanusiaan seperti itu."
"Banyak di antara mereka membayangkan para perempuan pelaku kekejaman itu bukan manusia. Mereka lebih mirip sebagai setan perempuan yang jahat. Jadi pertanyaan. Betulkah cerita itu sebuah fakta? Apa bukan sekadar fiksi ajaib dari sebuah imajinasi yang hebat? Yang jelas dari sisi jurnalistik, berita tersebut bukan hanya meragukan, tapi sulit untuk dipertanggungjawabkan."
"Cerita tersebut lebih merupakan sebuah fiksi yang sengaja dihadirkan untuk memberi nuansa teror, sekaligus melegalisasi teror yang lebih kejam terhadap mereka yang dituduh bertanggungjawab atas pembunuhan para para pahlawan revolusi."
"Kampanye atas kekejaman itu bukan saja dibuat atas dasar kebohongan dan cerita rekaan semata, tapi memang sengaja dirancang untuk menyulut kemarahan umum terhadap kaum komunis dan sekaligus menyiapkan panggung pembunuhan besar – besaran dengan alasan dendam rakyat."
Hapus Blog Pribadi, Iman Brotoseno Berdalih Fokus Ingin Kerja
Setelah menonaktifkan akun Twitter pribadi, lantaran polemik status porno, kali ini Direktur Utama (Dirut) TVRI Iman Brotoseno menghapus blog pribadinya yang beralamat di http://blog.imanbrotoseno.com. Salah satu sorotan warganet (netizen) adalah artikel Iman berjudul 'Kesaktian Pancasila, Masih Relevan?' yang mendukung Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani), sebagai salah satu underbow Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dikonfirmasi Republika pada Selasa (2/6/2020), Iman menjelaskan, penghapusan blog pribadi beserta seluruh artikel lebih baik dilakukan pada saat ini. “Blog saya dari tahun 2006, yang mungkin konteksnya bisa berbeda dengan pemikiran jaman sekarang,” ujar Iman.
Iman menyebut, saat ini publik selalu mengkorek pemikirannya pada masa lampau. Bahkan, ia menganggap, tak jarang berbagai framing dan serangan ditujukan pada unggahan pribadinya tersebut. Daripada harus sibuk berpolemik, Iman lebih memilih untuk menutup semua platform miliknya, baik medsos maupun blog. “Jadi saya mau fokus kerja dulu," dalihnya.[]