Foto ini mengandung DUA MAKNA....
Yang kedua-duanya sangat humiliating (menghinakan -red).
(1) Makna pertama:
Seorang Dokter senior, Dirjen, Jendral pula, dikacangin, tampil seperti Ajudan pembawa tas sang Tuan Putri yang Dokter kemaren sore, hanya gara-gara soal cakep. Makanya yang ngga cakep harus pake masker. Yang cakep mah bebaas.
(Btw dikontrak kan karena cakepnya, masa dimaskerin?)
(2) Makna kedua:
Tim Pencitraan Pemerintah, betul-betul melecehkan perempuan.
Perempuan cuma dipake buat permen, pengalih perhatian.
Supaya rakyat sibuk dengan Reisa, abai lihat angka Covid yang makin tinggi, tinggiiii.
Padahal...
Makna yang paling hakiki kenapa Reisa dipajang adalah:
Pemahaman bahwa rakyat Indonesia bodoh, diperbodoh, atau suka membodohi dirinya sendiri.
Ujiannya ada di sikap rakyat melihat Reisa tiap sore.
1. Jadi haus. Lalu beli le minerale.
2. Jadi asik lihat berita Corona lagi. Setelah bosan lihat pak Yuri lagi pak Yuri lagi.
3. Jadi cari link-link berita tentang Reisa. Dan twitter, IG, FB sibuk dengan Reisa.
Lupa berita Corona.
Saya lalu merenung:
Jangan-jangan Tim Pencitraan Pemerintah salah denger perintah bossnya:
"Cari Raisa! Yang waktu itu saya kasih sepeda!"
Eaa kok yang dikontrak Reisa. Dikira karena urusannya Corona, maka yang dipake Reisa dokter bukan Raisa penyanyi.
Padahal maksudnya pak boss, Raisa yang cantik dan pinter nyanyi, dan kan waktu itu udah dikasih sepeda pas ke Istana main tebak-tebakan.
Jadi kalo pak Yuri bacain laporan tiap sore, sambil didampingi Raisa sambil seling nyanyi, biar rakyat dan juga pak Yuri, agak rileks.
Nah lo kok jadi Reisa yang ini? Cakep sih, tapi suaranya basah gitu, seperti waktu bilang: "Lee Mineralee".
Salah antara a sama e.
10/6/2020
(dr. Tifauzia Tyassuma)
Foto ini mengandung DUA MAKNA Yang kedua-duanya sangat humiliating. Makna pertama: Seorang Dokter senior, Dirjen,...
Dikirim oleh Tifauzia Tyassuma pada Selasa, 09 Juni 2020