[PORTAL-ISLAM.ID] Dosen UI Ade Armando kembali bikin ulah.
Sekarang dia melontarkan hinaan kepada mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang saat ini menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Prof. Dr. K.H. Din Syamsuddin.
Ade Armando menyebut Din Syamsuddin dengan julukan 'si dungu' saat menjadi keynote speaker acara diskusi online dengan topik 'Menyoal Kebebasan Berpendapat dan Konstitusionalitas Pemakzulan Presiden di Era Pandemi Covid-19' yang digelar hari ini, Senin, 1 Juni 2020.
"Isu pemakzulan Presiden digulirkan Muhammadiyah.
Keynote Speakernya Din Syamsudin, si dungu yang bilang konser virtual Corona menunjukkan pemerintah bergembira di atas penderitaan rakyat," tulis Ade Armando di akun facebooknya, Senin (1/6/2020).
Sontak postingan Ade Armando ini menuai banyak kecaman.
KOKAM Muhammadiyah Jawa Tengah sudah melayangkan somasi kepada Ade Armando untuk mencabut postingan dan meminta maaf. Jika dalam 7 (tujuh) hari tidak diindahkan maka akan diproses hukum.
Namun, alih-alih meminta maaf dengan tulus, Ade Armando malah meminta Din Syamsuddin untuk menjelaskan pernyataannya ke publik.
Hal ini disampaikan Ade Armando melalui statusnya di akun facebooknya menanggapi somasi KOKAM Muhammadiyah.
Ada 6 (enam) poin klarifikasi yang disampaikan Ade Armando.
Dalam poin ke-5 terkait sematan 'si dungi' kepada Din Syamsuddin, Ade Armando menulis:
"5. Terkait dengan nama Din Syamsudin, saya bersedia mencabut pernyataan saya dan meminta maaf kepadanya, selama dia juga menjelaskan kepada publik mengapa dia, melalui media massa, menuduh pemerintah bergembira di atas rakyat yang menderita di tengah pandemic Covid-19 karena BPIP menyelenggarakan konser virtual penggalangan dana untuk membantu korban terdampak Covid-19 pada 17 mei lalu. (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200519094643-20-504758/konser-bpip-din-anggap-pemerintah-bergembira-di-atas-derita)
Tuduhan semacam itulah yang saya anggap ‘dungu’. Bagaimana mungkin langkah pemerintah berusaha menggalang dana untuk membantu mereka yang menderita dianggap sebagai bukti bahwa pemerintah bergembira?"
Sumber: https://www.facebook.com/ade.armando.372/posts/10157489967882817