KOMANDO ITU BERNAMA MUI
Satu yang ditandai..
Saat MUI bereaksi atas cara kerja DPR, maka seluruh umat dan masyarakat mendukung MUI. Akhirnya, para partai yang menyetujui bahasan RUU kontroversi di masyarakat, langsung ramai-ramai balik badan ikut menolak dengan MUI.
Ketika MUI mulai bicara, koordinasi mereka terjadi dengan ornas Islam yang selama ini menjadi rujukan. Suara MUI bukan suara sepihak, melainkan suara hasil pemikiran ulama dari berbagai ormas Islam.
MUI kritis, maka akan diikuti juga oleh ormas Islam yang lain bersuara. Jika ormas Islam sudah bersatu, maka suara Umat akan ikut dibelakangnya.
Ini yang ditakutkan oleh pemerintah dan juga anggota DPR, hingga pembahasan RUU HIP langsung ditunda. Selama ini mereka bekerja dengan "atas namakan rakyat". Saat rakyat justru menolak cara kerja mereka dengan menyertakan ormas-ormas rujukan, pemerintah jadi sadar bahwa ini gak bisa dimainkan.
Kekecewaan umat umumnya dan rakyat khususnya pada pemerintah sudah acap terjadi. Namun selama ini mereka masih menahan karena kekosongan komando umat.
Ketika MUI maju membawa corong pada umat, kira-kira apa yang akan terjadi?
Kekuatan kedua setelah era Imam Besar HRS ini luput dari antisipasi penguasa. Mereka pikir setelah mengasingkan Imam Besar, maka tiada lagi gerakan yang ditakutkan. Apalagi dengan "merangkul" 2 ormas islam terbesar dibawah pemerintahan, penguasa anggap pergerakan rakyat akan kecil terjadi.
Mereka salah besar jika menganggap itu..
Oposisi sejatinya bukan di partai, melainkan di pemikiran. Pikiran masyarakat saat ini nyaris satu suara. Mereka yang kemarin mendukung, sekarang mulai menunjukkan kekecewaannya bersatu dengan kelompok yang sudah antisipasi hal ini akan terjadi.
Kampret dan cebong sejatinya sudah satu suara memandang kebijakan penguasa. Mereka yang mendukung kemarin, sudah melupakan malu dan tampil terbuka menyuarakan kekecewaan. Ormas Islam besar yang kemarin dirangkul dan menjadi motor dukungan, saat ini sudah berani mengkritik secara tegas.
Bayangkan jika kekecewaan ini mendapatkan komando ulama dibawah MUI, Muhammadyah dan NU. Segarang apa rakyat itu jadinya??
Potensi kekuatan umat ke-2 pasca Imam Besar ini sungguh luar biasa besarnya. Secara tersirat MUI pun tidak lagi bermain kata sejuk ketika kecewa. Ucapan Jihad mereka teriakkan saat mengancam jika RUU HIP diteruskan.
Ini pertama kali dalam hidup saya melihat MUI sangat berani dengan perkataannya. Dan saya yakin, pertama kali juga bagi pemerintahan saat ini merasakan kemarahan MUI.
Partai diparlement terlebih partai berbasis Islam pun sadar, ramai-ramai mereka mengikuti arahan MUI dan ormas Islam untuk menolak RUU HIP. Walau ada jaminan memasukkan Tap MPRS larangan PKI dan dihapuskannya trisila dan ekasila, tetap RUU HIP wajib DI TOLAK..!!
Kedepan, saya pribadi berharap MUI dan ormas Islam lainnya juga ikut bersuara lantang mengenai RUU OMNIBUS LAW dan RUU lain yang dirasa merugikan rakyat.
Jika MUI bergerak, kayaknya akan indah kebijakan pemerintah.
(AJ)