[PORTAL-ISLAM.ID] Akinci, drone tempur generasi kedua Turki diluncurkan tepat di Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441, Minggu (24/5/2020), sebagai titik kebangkitan era inperium Turki modern di tahun 2023.
Drone tempur yang diberni nama "Akinci" (Raider/Penjarah) ini diyakini drone tercanggih sekaligus paling mematikan di dunia saat ini.
Namun yang lebih membanggakan lagi dari drone ini adalah para perancangnya yang rata-rata baru berumur 30 tahun. Generasi emas yang dimiliki Turki.
Sesuai dengan sosok tampilannya, drone berjuluk ikan terbang ini memiliki panjang badan 12,5 m, tinggi 4,1 m, dan rentang sayap 20 m. Bisa membawa bom hingga 1 ton lebih (1.350 kg).
Drone ini dapat terbang hingga ketinggian 40.000 kaki dan mampu beroperasi selama 24 jam penuh.
Sebagai tenaga penggerak digunakan sepasang mesin turboprop PD220 buatan pabrik lokal Tusas Engine Industries (TEI). Mesin ini memiliki daya masing-masing 220 hp. Mesin PD 220 merupakan peningkatan dari tipe PD 170 yang digunakan pada drone Anka buatan Turkish Aerospace Industries (TAI).
Tak hanya mesin, peralatan misi untuk Akinci juga dikembangkan sendiri di dalam negeri oleh Aselsan. Perangkat yang dimaksud adalah radar AESA (active electronically scanned array), electronic warfare (EW), dan sistem komunikasi satelit.
Digadang-gadang mampu menggantikan peran jet tempur F16 dengan harga per drone kurang dari 5 juta US, Akinci dilengkapi enam gantungan senjata (tiga gantungan di tiap sayap). Persenjataan yang diusung juga buatan lokal yang diproduksi oleh pabrik senjata Roketsan.
Jenis rudal udara ke darat yang dapat diluncurkan Akinci yakni MAM-L, MAM-C, Bozok, Cirit, dan rudal berukuran besar SOM-A. Sedangkan bom yang dapat dilepaskan adalah jenis Mk.81 dan Mk.82 baik versi standar maupun bom berpengendali KGK dan LGK.
Kalau pemimpinnya serius, cerdas, dan benar-benar mengabdi untun bangsa, maka kegemilangan akan diraih.
[Video - Drone Akinci/Raider/Penjarah]
Drone Bayraktar #Akincibelgeseli resmi lulus uji coba. Drone ini diyakini drone tercanggih sekaligus paling mematikan di dunia saat ini. Menurut gw, jauh lebih membanggakan dari drone ini adalah para perancangnya yang rata2 baru berumur 30 tahun. Generasi emas yg dimiliki Turkey. pic.twitter.com/OPCV9ecFIs— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) May 25, 2020