[PORTAL-ISLAM.ID] Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma marah-marah di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat siang, 29 Mei 2020, karena merasa mobil PCR bantuan yang ia klaim atas permohonannya sendiri kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dialihkan Gugus Tugas (Gugas) Covid-19 Jatim ke daerah lain.
Gugas Jatim pun menjelaskan kronologi permohonan hingga bantuan mobil itu tiba di Surabaya dan langsung beroperasi:
- Mobil PCR ini diminta oleh Gugus Tugas Prov. Jatim Pada 11 Mei 2020
- Mobil PCR ini untuk digunakan seluruh Jatim, bukan hanya Surabaya
- Risma baru kirim surat pada 22 Mei 2020 minta mobil PCR
“Berkaitan dengan bantuan (mobil) Lab PCR, kami akan jelaskan kronologinya. Jadi, Gugus Tugas Jawa Timur bersurat pada tanggal 11 Mei 2020 kepada Gugus Tugas Covid-19 pusat, permohonan dukungan percepatan penegakan diagnosis,” Ketua Rumpun Logistik Gugas Covid-19 Jatim, Subhan Wahyudiono, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (29/5) malam, seperti dilansir Vivanews.
Dalam surat bernomor 00/34/COVID-19/V/2020 itu, dua poin bantuan diajukan ke Gugas Covid-19 pusat, yaitu 15 unit mesin RT-PCR dan 3.500 buah cartridge untuk didistribusikan ke rumah sakit-sakit yang membutuhkan. “Yang kami minta bantuan ialah mesin PCR 15 unit,” tandas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim itu.
Selain melalui surat resmi, Subhan menuturkan, pada malam di tanggal yang sama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga menguatkan itu dengan menelepon langsung Kepala BNPB Doni Monardo. “Juga Bapak Pangdam komunikasi kepada Kepala BPNB agar segera ada bantuan mobil unit PCR. Di samping itu, saya sendiri juga WA ke Bapak Doni Monardo,” ujarnya.
Selanjutnya, Subhan mengaku diarahkan Doni untuk berkomunikasi dengan Deputi 1 Kedaruratan BNPB soal itu. Dari komunikasi intensif itulah diterima kabar bahwa bantuan dua unit mobil PCR dari BNPB dijadwalkan dikirim ke Surabaya pada Rabu, 27 Mei 2020.
“Kami sepakat kedatangan mobil PCR diterima di rumah sakit lapangan di Jalan Indrapura Surabaya. Di perjalanan kita monitor sampai Surabaya pukul empat pagi,” tandasnya.
Setelah sampai di RS Darurat, dua mobil tersebut langsung dioperasikan di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya dan mengerjakan 200 sampel dan di Asrama Haji Surabaya sebanyak 100 sampel. Total pada hari itu mobil PCR bantuan BNPB itu mengerjakan 300 sampel pasien di Surabaya.
“Tanggal 28, mobil diarahkan di Sidoarjo dan Kabupaten Lamongan karena di Sidoarjo juga banyak yang harus dilab,” ucap Subhan.
Di sisi lain, sebelum mobil PCR bantuan dari BNPB datang, Subhan mengatakan bahwa Risma mengirimkan surat ke BPBD Jatim pada tanggal 22 Mei 2020, meminta bantuan tes swab dengan mobil PCR.
Subhan menegaskan bahwa bantuan mobil PCR dari BNPB itu tidak khusus untuk Surabaya saja, tetapi seluruh daerah di Jatim yang membutuhkan.
“Kenapa harus dijawab, karena ada pemberitaan tidak jelas. Makanya kami jelaskan kronologi bantuan mobil BNPB,” ujarnya. [Vivanews]
[Video - Risma Ngamuk]
Dulu gaya pakai drone, bikin software, sesumbar bisa tangani covid.— Republik Rakyat Cyber (RRC) (@RakyatCyber) May 29, 2020
Halah, ternyata levelnya dibawah ketua RT.
Bu Risma mending pensiun dini Bu, Ibu gagal pimpin Surabaya. pic.twitter.com/YLxgx9HcgX