[PORTAL-ISLAM.ID] Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memastikan rencana pemindahan ibu kota ke kawasan Kalimantan Timur akan tetap berjalan sesuai rencana. Hal ini tetap dilakukan meskipun saat ini Indonesia tengah dilanda wabah Covid-19.
Menanggapi hal itu, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengatakan bahwa hal tersebut sangat dipaksakan.
“Proyek ibu kota juga jalan terus, tidak ada negara seberani ini (masih) bicara proyek ibu kota (di tengah wabah Korona),” ujarnya dalam diskusi online, seperti dikutip dari JawaPos, Rabu.
Menurut Faisal, proyek ini seharusnya ditunda terlebih dahulu mengingat saat ini pemerintah Indonesia juga tengah kewalahan menghadapi penyebaran Covid-19. Menurutnya, melanjutkan proyek itu hanya akan menguntungkan para elit saja.
“Rakyat susah, elit pesta pora,” terang dia.
Faisal juga menuturkan bahwa kondisi ini membuat Indonesia seperti menganut sistem ekonomi liberal di mana pengambilan keputusan perekonomian hanya mementingkan satu individu saja. Padahal, sistem perekonomian yang diterapkan Indonesia adalah yang berlandaskan Pancasila.
“Dalam liberal economics dikatakan dalam menghadapi situasi krisis, yang dipilih itu adalah yang bisa mengamankan kepentingan elit dulu. Jadi kalau udah ambil proyek di ibu kota, mereka sudah spekulasi beli tanah, uang sudah banyak, tapi kalau ditunda, mereka akan kehilangan cost-nya, jadi mereka masa bodo, negara urusan nomor dua yang penting saya amankan dulu. Ini yang saya takut,” tutup dia.
Sebelumnya, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memastikan bahwa untuk proyek pemindahan ibu kota berupa kajian dan persiapannya akan tetap berjalan. Namun, untuk pengerjaan fisik tidak dijalankan sementara waktu.
“Untuk kajian, tetap kita lakukan dengan pertimbangan. Kalau sifatnya pekerjaan yang fisik, tentu tidak dilakukan. Jadi, saat ekonomi recovery, kita sudah siap,” ujarnya dalam rapat bersama Komisi XI DPR, Rabu (6/5).
Sumber: JawaPos