[PORTAL-ISLAM.ID] Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) menyayangkan sikap salah seorang petugas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, atas perlakuannya terhadap Habib Umar Assegaf.
Sekretaris Umum MUI Jatim Ainul Yaqin, mengatakan mestinya petugas tersebut bisa bersikap lebih persuasif. Sebab, menurutnya, Habib Umar merupakan tokoh masyarakat yang dihormati.
"Mestinya aparat di lapangan itu harus secara persuasif memberikan komunikasi dengan baik. Tapi dengan kejadian kemarin dengan Habib Umar sangat kami sayangkan. Apalagi Habib Umar ini tokoh yang dihormati, beliau punya muhibbin (jamaah) yang banyak," kata Ainul, saat dikonfirmasi, Kamis (21/5/2020), seperti dilanasir CNNIndonesia.
Petugas tersebut, kata Ainul, mestinya paham dan bisa meredam emosinya, sebab orang yang dihadapinya itu, yakni Habib Umar, bukanlah orang sembarangan, dilihat dari cara berpakaian dan usianya.
"Habib Umar itu kan sepuh, aparat paham beliau menggunakan pakaian seperti itu, berarti bukan orang sembarangan," katanya.
Lebih lanjut menurut Ainul, aksi tersebut bisa saja memicu konflik dan kemarahan yang lebih besar dari pendukung Habib Umar, lantaran tak terima atas perlakuan aparat tersebut. Maka itu, ia pun mengaku telah berkoordinasi dengan kepolisian agar segera melakukan mediasi bersama kedua pihak.
"Ini sangat dikhawatirkan terjadi konflik. Karena itu kami tahu ada informasi itu kami langsung berkoordinasi dengan pihak pemerintah terutama kepolisian untuk melakukan mediasi. Jadi itu semoga ini tidak menjadi persoalan yang melebar," ucapnya.
Atas kejadian ini, Ainul pun meminta pemerintah dan aparat penegak hukum melakukan evaluasi saat menjalani tugasnya di lapangan.
"Betul itu yang kebodohannya di situ. Itu yang menjadi evaluasi bagi pemerintah bagaimana petugas petugas di lapangan betu betul dilengkapi dengan human relation, pendekatannya harus dengan persuasif," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian bermula ketika mobil bernomor polisi N 1 B hendak masuk ke Kota Surabaya pada Rabu sore (20/5/2020). Namun, saat sampai di check point Exit Tol Satelit, petugas menghentikan mobil yang ditumpangi Habib Umar Abdullah Assegaf tersebut.
Petugas menyetop karena mobil itu mengangkut 5 orang penumpang karena menyalahi aturan PSBB, bahwa kendaraan hanya boleh berisi 50 persen kapasitas. Selain itu, ada pula penumpang yang tak memakai masker.
Lalu terjadilah insiden keributan hingga Habib Umar dipukul dan ditendang petugas.
[Video Viral]
ini bkn Pelanggaran berat, bisa disampaikan dgn keharmonisan dan kelembutan jika pandai menyampaikan ke pelanggar, Tidak di benarkan memakai kekerasan,Tolong pk Bupati/walikota Tegur keras anak buahnya,Pk Kapolres kenapa terjadi pembiaran spt ini anak buahnya pic.twitter.com/hKyjlMx8MB— M.Irvan Darwin (@MIrvanDarwin1) May 21, 2020