[PORTAL-ISLAM.ID] Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menolak anggapan jika yang dilakukan oleh Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan mendatangkan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Konawe adalah sebuah bentuk pengkhianatan terhadap negara.
Ferdinand beranggapan bahwa yang dilakukan Menteri Luhut adalah sebuah upaya memajukan ekonomi bangsa.
Melalui akun Twitter pribadinya, Ferdinand Hutahaean menjelaskan bahwa pengkhianat negara adalah orang yang tidak setia kepada negara. Sementara yang dilakukan Menteri Luhut dalah demi kesejahteraan dan lapangan kerja untuk rakyat.
"Pengkhianat adalah orang yang tidak setia kepada negara. Pengkhianatan terhadap negara adalah kejahatan serius. Yang dilakukan LBP adalah memajukan ekonomi bangsa demi kesejahteraan rakyat, lapangan kerja untuk rakyat. Itu bukan pengkhianatan dan bukan kejahatan. Maju terus!" tulis Ferdinand, Senin (25/5/2020).
Cuitan Ferdinand ini menuai reaksi dari publik sosial media. Kebanyakan warganet tidak setuju dengan anggapan Ferdinand soal menteri Luhut ini.
"Memajukan ekonomi? Pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2020 cuma tumbuh 2,7 persen lae. Di mana dia memajukan ekonominya?" tulis seorang warganet.
Seorang warganet lainnya berkomentar, "Sumpah janji ketika diangkat menjadi pemimpin di depan rakyat Indonesia itu apa?? Apakah ini bukan suatu pengkhianatan..?
Memajukan ekonomi itu menurut anda..buktinya?? Buktikan dong.. Bukan untuk rakyat tapi untuk kepentingan yang lain.. Masih aja di bela..sadar Bung.."
Luhut Sebut Tenaga Kerja Asing China Dibutuhkan Mulai Juni
Untuk diketahui, sebanyak 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China memang saat ini ditunda kedatangannya. Namun, pemerintah menegaskan akan tetap pakai tenaga kerja asing untuk pengembangan pabrik baterai di Konawe, Sulawesi Tenggara.
Luhut menjelaskan bahwa para TKA China ini bakal terlibat dalam proyek persiapan industri litium baterai. Dia menegaskan bahwa para tenaga ini dibutuhkan untuk membangun industri di Indonesia.
"Memang industri ini memerlukan orang orang yang paham membangunnya. Tidak serta merta kita siap. Kita nggak siap, kita harus jujur itu. Tapi sekarang ini kita kerjakan. Jadi Juni atau Juli siap kita kerjakan ini nanti tenaga asing yang mengerjakan, biarlah mengerjakan," kata Luhut dalam sebuah bincang santai yang disiarkan RRI, Minggu (10/5/20).
Sumber: suara, CNBC