[PORTAL-ISLAM.ID] Tokoh da'i muda asal Jogja, Ustadz Salim A. Fillah meluapkan kejengkelannya atas propaganda prostitusi yang menyesatkan masyarakat.
"Menjadi istri kalian sebut perbudakan. Menjadi PSK kalian sebut berdaulat. Syaithan asli yang dibelenggu di bulan Ramadhanpun tidak akan sesesat pikir ini. Yaa Rabb...," ujar Salim A. Fillah di akun twitternya @salimafillah, Jumat (15/5/2020).
Pernyataan Ustadz Salim A. Fillah ini menanggapi propaganda yang disebar oleh akun Twitter majalah feminis Magdalene.
"Mereka yang berprofesi sebagai pekerja seks secara mandiri, cenderung lebih merdeka dan berdaulat akan tubuh dan dirinya. Mereka bebas menentukan kapan menerima pesanan, menentukan jenis pelanggan yang akan dilayani, atau genre yang ingin ditampilkan," kicau @the_magdalene.
Pernyataan keras Ustadz Salim A. Fillah menanggapi propaganda prostitusi ini mendapat dukungan luas publik di sosial media.
Banyak warganet yang menyampaikan keprihatinan serupa.
"Dia tutup mata bahwa sebagian besar pekerja seks itu dieksploitasi ama mucikarinya. bs milih klien itu privelege. Lagipula lupa kali kalau prostitusi itu adalah bentuk purba dr eksploitasi thdp wanita, dmn letak kebebasannya?" komen @Wiwidpoerwito.
"Inilah yang namanya fitnah akhir zaman atau dajjal manusia yang berfikiran sesat atas demi kebebasan apapun dia labrak ga peduli bertentangan atas norma agama dan moral krn mrk menganggap itu candu...," ujar @edy_lutfi.
Menjadi istri kalian sebut perbudakan. Menjadi PSK kalian sebut berdaulat.
— Salim A. Fillah (@salimafillah) May 15, 2020
Syaithan asli yang dibelenggu di bulan Ramadhanpun tidak akan sesesat pikir ini. Yaa Rabb... https://t.co/hphEgvbMZv
Dia tutup mata bahwa sebagian besar pekerja seks itu dieksploitasi Ama mucikarinya. bs milih klien itu privelege. Lagipula lupa kali kalau prostitusi itu adalah bentuk purba dr eksploitasi thdp wanita, dmn letak kebebasannya?
— Wiwid (@Wiwidpoerwito) May 15, 2020
Inilah yang namanya fitnah akhir zaman atau dajjal manusia yang berfikiran sesat atas demi kebebasan apapun dia labrak ga peduli bertentangan atas norma agama dan moral krn mrk menganggap itu candu...
— Edy Lutfi (@edy_lutfi) May 15, 2020
