[PORTAL-ISLAM.ID] Percakapan tentang Partai Komunis Indonesia (PKI) beberapa hari belakangan semakin banyak dibicarakan. Muncul pertanyaan, mengapa pembahasan organisasi yang sudah ditetapkan terlarang di Indonesia itu muncul pada bulan Mei.
Lazimnya, perbincangan partai yang dihabisi selama rezim Orde Baru Soeharto itu biasanya meningkat saat adanya peringatan gerakan pengkhianatan PKI di akhir bulan September 1965 atau yang dikenal dengan G30S/PKI.
Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi menganalisis bagaimana narasi PKI diramaikan di bulan Mei dan siapa saja yang meramaikannya di media sosial. Menurut Fahmi percakapan soal PKI naik signifikan pada 23 Mei 2020 dengan total 32 ribu cuitan.
"Isi ini naik siginifikan di media sosial pada 23 Mei, di media online tidak," kata Fahmi lewat akun twitternya @ismailfahmi, Selasa (26/5/2020).
Sejak 22 hingga 25 Mei, ada dua cluster tentang PKI yang sangat besar ukurannya. Beberapa di antaranya adalah akun top influencer seperti milik putra Presiden ke-2 RI Tommy Soeharto di akun @tommy_soeharto, pendakwah Haikal Hassan di akun @haikal_hassan, Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnain di @ustadtengkuzul, politikus Gerindra Fadli Zon di akun @fadlizon dan akun @lutfimuhammad008 serta @plato_ids.
Temans, pingin tau para bajingan di negara ini ?
— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) May 22, 2020
Pendukung komunis yg punya niat jahat kpd Bangsa ?
Munafik yg pura2 pancasila tapi benci tokoh2 agama ?
Posting lah kata2 yg mengecam kekejaman PKI, Komunisme, marxsisme dan lihat reaksi mereka...
Sementara cluster yang kontra relatif kecil dicuitkan oleh akun @_digeeembok, @eko_kuntadhi, dan @ferdinandHaean2.
"Di antara kedua cluster itu, ada akun-akun tengah, yaitu @Dandhy_Laksono, @sejarahRI, dan @historia_id," cuit Fahmi.
Fahmi kemudian mengungkapkan ada top 5 narasi yang dimainkan top influencer terkait bahaya PKI yang paling banyak di-retweet.
Beberapa narasi tersebut adalah PKI menyerbu Gontor, bocoran Wikileaks agar China tak bisa meremehkan warga RI terkait isu PKI, dan isu jurnalis Dandhy Laksono adalah anak PKI asal Lumajang yang ditugaskan merekrut kader muda komunis di Indonesia.
Dari beberapa top narasi yang dimainkan, Fahmi menyimpulkan isu PKI bisa meningkat pada bulan Mei karena ada narasi bahwa 23 Mei 2020 adalah 100 tahun hari jadi PKI, dan peringatan akan ada rapat akbar anak PKI di Menteng, Jakarta untuk membahas ulang tahun PKI lengkap dengan lagu gengjer-genjer khas PKI.
Narasi tersebut kemudian memunculkan pihak yang kontra yang muncul di cluster kecil. Salah satu yang cukup banyak di-retweet adalah narasi yang dimainkan @_digemeembok bahwa masalah kebangkitan PKI adalah permainan yang dipoles oleh keluarga Suharto alias Cendana.
Adapun narasi tengah, salah satunya dimainkan oleh majalah sejarah online historia yang menuliskan sejarah tumbuh dan runtuhnya PKI, dimana 23 Mei 2020 adalah satu abad kemunculannya.
Fahmi mengakui bahwa pemberitaan di media online tentang hari kebangkitan PKI tidak banyak muncul. Beberapa artikel soal PKI ramai dibahas di blog. Sementara sisnya, topik PKI di media online lebih banyak membahas soal hoaks surat Majelis Ulama Indonesia yang anti terhadap rapid test corona dan modus PKI.
"Memang kita perlu waspada terhadap paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila dan khususnya agama. Namun kita juga harus cerdas dan teliti dalam menerima setiap informasi, agar keyakinan kita tidak membuat kita jadi buta," tutup Fahmi.
[THREAD]
P.K.I— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) May 25, 2020
Percakapan tentang PKI beberapa hari ini naik lumayan tinggi. Banyak yang bertanya, kenapa Mei, kan biasanya September/Oktober. Apa narasinya, siapa yang meramaikannya?
THREAD
SNA
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) May 25, 2020
Dari 22 sd 25 Mei, ada 2 cluster ttg PKI. Hanya 1 cluster yang sangat besar ukurannya, cluster satunya sangat kecil.
Di cluster besar ada: @lutfimuhamad008, @plato_ids, @tommy_soeharto_, @haikal_hassan.
Cluster kecil: @_digeeembok, @eko_kuntadhi, @FerdinandHaean2 pic.twitter.com/4aTYHPWfaB
CLOSING
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) May 25, 2020
Memang kita perlu waspada terhadap paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila dan khususnya agama. Namun kita juga harus cerdas dan teliti dalam menerima setiap informasi, agar keyakinan kita tidak membuat kita jadi buta.