(Sumber: Twitter @jokowi)
[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta warga untuk berdamai dengan corona.
Selain itu, Jokowi juga membanggakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang dipilih menjadi kebijakan Pemerintah Pusat dalam penanganan wabah corona, dibanding dengan pemberlakuan Lockdown/Karantina.
"Sejak awal pemerintah memilih kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar, bukan lockdown. Dengan PSBB, masyarakat masih bisa beraktivitas, tetapi dibatasi," kata Jokowi di akun resmi twitternya, Kamis (7/5/2020).
Aktivis HAM Haris Azhar menanggapi pernyataan Jokowi ini.
"PSBB itu menerut saya curang, karena anda tidak mau tanggung jawab logistik warga, karena anda longgarkan untuk aktivitas ekonomi, dengan kata lain, warga disuruh cari duit sendiri untuk jalani situasi ini. Virus akan tambah meluas," kata Haris Azhar di akun twitternya (@haris_azhar).
Seperti sudah berkali-kali dipaparkan oleh para Ahli Hukum... sesuai dengan Undang-Undang No. 6 Tahun 2018 tentang KEKARANTIAAN KESEHATAN...
Maka... kalau Pemerintah Pusat memberlakukan KARANTINA WILAYAH (LOCKDOWN) maka kebutuhan dasar hidup orang dan hewan ternak menjadi TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSAT.
Tapi... dengan memilih opsi PSBB... tidak ada kewajiban pemerintah pusat menanggung kebutuhan dasar rakyatnya.
Itulah yang dikatakan Haris Azhar kepada Jokowi: PSBB itu curang!
Damai opo Pa'e?? 😆😆— Jogging bukan joget (@haris_azhar) May 7, 2020
PSBB itu mnrt saya curang, karena anda tidak mau tg jawab logistik warga, krn anda longgarkan utk aktivitas ekonomi, dgn kata lain, warga disuruh cari duit sendiri utk jalani situasi ini. Virus akan tambah meluas. https://t.co/FJEfDLH0qg