Ini Perang melawan CORONA bukan Perang melawan kebangkrutan Ekonomi
Apa TUGAS PEMERINTAH yang sudah djalankan?
PEMERINTAH, dalam kondisi bencana Corona saat ini, tugasnya Satu dan hendaknya menjadi PRIORITAS, yaitu:
Menyelamatkan sebanyak mungkin rakyatnya, dari kematian, kelaparan, dan kesengsaraan.
Contohlah:
Nabi Nuh a.s yang membawa rakyatnya yang taat kepada ALLAH, pada peristiwa Banjir Besar pada 4500 tahun yang lalu.
Kriteria manusia yang diselamatkan Allah swt melalui Nabi Nuh as, adalah: Manusia yang taat kepada perintahNYA.
untuk itu maka syarat pertama bagi Pemerintah untuk bisa jalankan tugas menyelamatkan rakyat dari kematian, kelaparan, dan kesengsaraan, adalah Pemerintah harus taat kepada perintah ALLAH.
Tugas pertama Pemerintah Indonesia, ketika bencana wabah Corona terjadi di awal, sesuai dengan apa yang disampaikan Rasulullah saw, TIDAK DIJALANKAN. Yaitu melakukan lockdown, PENGUNCIAN NEGARA, agar virus yang dibawa manusia dari luar Indonesia tidak masuk.
Tahap kedua sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh Rasulullah saw, adalah MELARANG SETIAP ORANG yang berada di dalam wilayah yang terjangkit untuk pergi keluar wilayah tersebut, dijalankan dengan konsep PSBB, secara simpangsiur. Setiap hari kebijakan PSBB berubah, mengganti definisi Mudik dan Pulang Kampung. melarang mudik membolehkan pulang kampung. Hari ini melarang. Esok membolehkan. Teruuus saja sampai Lebaran Kuda.
dan saat ini bahkan tendensinya, Pemerintah seperti sudah tidak sabar untuk membuka PSBB, padahal saat ini WABAH BELUM BERAKHIR. Bahkan Para Peneliti dunia sudah mengindikasikan, di Indonesia, bahkan sebelum grafik pertama selesai, akan muncul grafik kedua yang menghasilkan fenomena Gunung Kembar.
Kedua tuntunan Rasul SAW itu adalah untuk memastikan Pemerintah menjalankan tugas kepada Rakyatnya, yaitu: MENYELAMATKAN RAKYAT DARI KEMATIAN.
Sudahkah itu dijalankan oleh Pemerintah?
Jangan sibuk dengan URUSAN EKONOMI.
Rakyat dengan fakta yang ada, sudah tahu bahwa Negara ini bangkrut. Negara tidak punya cash sama sekali sehingga terpikir untuk mencetak uang 400 Triliun. Itu buktinya bahwa Negara sama sekali tidak punya cash. Sudahlah kita tahu itu.
Maka,
Saat ini yang dibutuhkan Rakyat adalah, Pemerintah hadir untuk menyelamatkan rakyat dari kematian dulu. Memastikan semua rakyat, tanpa terkecuali, aman dari serangan Virus.
Jangan sibuk berpikir penyelamatan ekonomi. Ekonomi sudah tumbang dari kapan-kapan. Jadi lakukan yang bisa dilakukan.
Larang semua orang tanpa terkecuali untuk Mudik, Pulang Kampung atau apapun itu.
Sekali dalam seumur hidup, tak ada Lebaran di kampung, rakyat tahu dan paham.
JANGAN BURU-BURU BUKA PSBB, kalau ingin Rakyat selamat dan terhindar dari Kematian, Kematian sekarang maupun Kematian di masa mendatang.
Virus Corona ini menyerang secara sistemik, menyerang semua organ, dan apabila terinfeksi maka setiap orang bisa mati tanpa terkecuali, sekarang, atau di masa mendatang.
Jadi, Tolong ya Pemerintah.
Lindungi rakyat semaksimal mungkin.
Lindungi rakyat semaksimal mungkin.
Selesai dengan segala pencitraan. Lindungi rakyat dulu.
Sekarang ini langkah apa yang harus dilakukan?
Lockdown atau PSBB, SECARA KETAT, terserah mau pakai istilah apa. Berapa lama? Ikut kata Rasulullah saw. 40 hari.
Apa kriteria dasar ilmiah 40 hari? Tidak ada satupun Data yang bisa dipegang, karena itu: Ikuti Petunjuk Rasulullah saw. Yang belum juga diikuti Pemerintah sampai sekarang.
LOCKDOWN NEGARA SECARA KETAT, untuk mencegah Virus Strain baru masuk.
LOCKDOWN DAERAH SECARA KETAT, untuk mencegak Virus tersebar.
Buat semua rakyat:
Diam semua di rumah, jangan kemana-mana dulu. 40 hari saja. Dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas sampai Pulau Rote. 34 Provinsi, 415 Kota dan Kabupaten. Kunci dulu. Tertib. Buat yang membangkang, pukul pantatnya dengan tongkat seperti Polisi India.
Bismillah, 40 hari, kunci semuanya. InsyaAllah Badai Corona akan berlalu dari bumi Indonesia. Syaratnya adalah: KUNCI SECARA KETAT.
Kalau tidak, ya terus saja kita akan terbenam dalam kondisi bencana tak berkesudahan. 40 hari saja, tidak lama.
Bagaimana dengan anak-anak? Anak-anak semua tanpa terkecuali, SEKOLAH DI RUMAH sampai dengan Desember 2020. Buka Tahun Ajaran Baru di Januari 2021.
InsyaAllah mereka selamat.
(dr. Tifauzia Tyassuma)
[fb]