[PORTAL-ISLAM.ID] Indonesia sedang menyelesaikan rencana penyelamatan finansial senilai $ 1 miliar untuk perusahaan induknya untuk membantunya mencegah gagal bayar utang setelah krisis coronavirus memaksa maskapai untuk mendaratkan sebagian besar pesawatnya.
Rencana penyelamatan meliputi proposal untuk merestrukturisasi sukuk senilai $ 500 juta PT Garuda Indonesia yang jatuh tempo bulan depan dan mengatur pinjaman jembatan baru sebanyak $ 500 juta untuk memenuhi persyaratan modal kerja selama tiga hingga enam bulan, kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, Kartika Wirjoatmodjo.
Garuda akan mengajukan proposal sukuk kepada investor pada 18 Mei yang akan mencakup opsi untuk memperpanjang jatuh tempo sekuritas selama tiga tahun atau pembayaran terhuyung, kata Wirjoatmodjo. Bulan lalu, operator meminta pemegang obligasi untuk memulai pembicaraan dengan penasihat keuangannya, dengan mengutip "lingkungan yang sangat menantang bagi maskapai penerbangan" setelah wabah virus.
Aksi penyelamatan Garuda ini terbanding terbalik dengan yang dialami oleh masyarakat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan iuran BPJS Kesehatan untuk kelas I dan II. Adapun untuk kelas III baru akan naik pada 2021.
Hal itu tertuang dalam Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Berikut ini kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang tertuang dalam Pasal 34 sebagaimana dikutip detikcom, Rabu 13 Mei 2020.
Iuran Kelas I yaitu sebesar Rp 150 ribu per orang per bulan dibayar oleh Peserta PBPU dan Peserta BP atau pihak lain atas nama Peserta.
Iuran Kelas II yaitu sebesar Rp 100 ribu per orang per bulan dibayar oleh Peserta PBPU dan Peserta BP atau pihak lain atas nama Peserta.
Iuran Kelas III Tahun 2020 sebesar Rp 25.500, tahun 2021 dan tahun berikutnya menjadi Rp 35 ribu.
Sumber: Bloomberg, Detik
Warganet pun berkomentar.
@Galih_KA: Negara tidak hadir dalam pageblug!!! Malah nyusahin!!!! Duwooooboooollll!!!
@danaaumum: uda sebejat ini kok masi ada orang cinta tana aer
@panca66: Harusnya di tengah pandemi ini rakyat dibantu, ini malah dinaikkan. Pikirannya apa sih?