[PORTAL-ISLAM.ID] Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah secara terang-terangan tidak dipatuhi oleh masyarakat. Mal dan pasar kembali ramai, masyarakat tidak lagi menggunakan masker, jarak antar warga juga tidak dipikirkan.
Melihat hal itu, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Fadli Zon mengatakan, seharusnya bukan masyarakat yang disalahkan tetapi pemimpinnya. Fadli menyampaikan hal itu untuk merespons cuitan koleganya sesama Partai Gerindra, Rachel Maryam.
Rachel menganggap pelaksanaan PSBB yang longgar ini selalu menyalahkan rakyat. Padahal menurutnya pemerintah yang terus merubah-ubah aturan sehingga membingungkan untuk masyarakat.
"Kok jadi nyalahin masyarakat gak taat aturan si? Wong aturannya aja berubah-ubah kok. “Gak perlu belanja lebaran” tapi mal sudah boleh buka. “Jangan mudik” tapi pesawat boleh terbang. Kan gak jelas!" tulis Rachel.
Fadli pun membalas, "Jangan salahkan rakyat. Yang salah memang pemimpinnya, plinplan, mencla mencle, plonga plongo, inkonsisten, bingung, apalagi ya sinonimnya," tulisnya pada akun twitter pribadinya, Sabtu, 23 Mei 2020.
Memang beberapa hari belakangan ini, masyarakat seakan tidak memperhatikan adanya aturan PSBB. Seperti saat warga DKI Jakarta yang berkumpul di depan salah satu gerai ayam goreng di Sarinah, Thamrin.
Beberapa mal di daerah juga turut melanggar ketentuan PSBB di antaranya PTC Surabaya, IKEA, SGC Cikarang, dan yang terbaru CBD Ciledug yang sempat ramai oleh pengunjung di saat pandemi COVID-19.
Padahal di Indonesia sendiri penambahan pasien COVID-19 terus saja bertambah. Bahkan pada Kamis, 21 Mei 2020 lalu. Penambahan pasien positif dinilai sangat tinggi mencapai 973 orang. Hingga sejak Jumat, 22 Mei kemarin pasien positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 20.796 orang.
Sumber: Viva