Di negeri ini,
Kalau harga minyak dunia naik, maka cepat sekali mereka menaikkan harga minyak di masyarakat.
Tapi saat harga minyak dunia tinggal 1/3-nya. Dari 65 USD/barrel terjun bebas ke 20-an USD/barrel, berminggu2 turun, berbulan2 turun, mereka diam-diam saja. Saat negara2 lain harga minyaknya sudah turun 50% lebih, di sini masih tetap sama begitu2 saja.
Seriusan, ini teh mafia migasnya sudah ketangkap belom? Katanya mafia migas yang bikin harga BBM mahal. Atau siapa sih sebenarnya mafia migasnya?
Direktur2, komisaris2 pertamina itu total tahun 2018 menerima gaji+tantiem 660 milyar (Laporan Keuangan Pertamina 2018). Ayolah, jangan sampai rakyat yang bayarin gaji2+bonus2 mereka ini tahun 2020 dengan membeli minyak yg jauh lebih mahal dari harga minyak dunia. Dan lebih crazy lagi, fans pemerintah yang habis2an belain idolanya, orang lain dapat 660 milyar bro, lu dapat apa? Ampas?
Itu berapa trilyun margin keuntungan Pertamina jika pemerintah tetap masang harga sama padahal minyak dunia tinggal 1/3-nya? Pancasila itu masih ada nggak sih di negeri ini? Pertamina itu masih milik rakyat Indonesia atau sudah jadi milik elit pemerintahan saja?
By Tere Liye
(penulis novel "Negeri Para Bedebah")