[PORTAL-ISLAM.ID] Inkonsistensi yang kesekian kalinya....
👉Pada 30 Maret 2020, pada Rapat Terbatas (ratas) mengenai Antisipasi Mudik Lebaran, Senin (30 Maret 2020), yang dilaksanakan melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Presiden Jokowi mengatakan:
"Untuk warga yang sudah terlanjur mudik, saya minta gubernur, bupati dan walikota untuk meningkatkan pengawasannya."
Sumber: https://setkab.go.id/4-arahan-presiden-untuk-antisipasi-mudik-lebaran/
JADI... saat itu Jokowi jelas-jelas mengatakan warga yang sudah terlanjur "mudik". Padahal kejadian bukan di hari atau menjelang Lebaran, karena Idul Fitri masih lama, nanti 23 Mei.
👉 Tapi pada 22 April 2020, saat wawancara dengan Najwa Shihab di acara Mata Najwa, Presiden Jokowi membantah warga yang sudah terlanjur pergi dengan isitilah "mudik" tapi "pulang kampung".
"Itu bukan mudik. Itu namanya pulang kampung. Kalau mudik itu dihari lebarannya," kata Jokowi membantah Najwa Shihab saat disampaikan apa bedanya mudik dengan pulang kampung.
Jejak digital itu pedih bapaaaaaakk.
[INI BUKTI VIDEONYA]
Sebut Mudik dan Pulang Kampung Beda di @MataNajwa, @Jokowi Ketampol Videonya Sendiri...— Mas Piyu ORI (@mas__piyuuu) April 24, 2020
👉30 Maret saat Ratas Kabinet, Jokowi: "Untuk warga yg sudah terlanjur MUDIK..."
Padahal belum Lebaran.. tp disebut "mudik" oleh Jokowi
BEDA omongannya di MataNajwahttps://t.co/M5cDzXNIj4 pic.twitter.com/P5k8qiduZS