[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Jokowi saat ini sedang digugat oleh warga melalui class action karena dinilai lamban mengambil langkah antisipasi penyebaran COVID-19.
Gugatan diajukan warga diwakili oleh Enggal Pamukti, seorang warga negara Indonesia, pada 1 April 2020. Enggal mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara PN JKT.PST-042020DGB.
"Dasar pelaporan ini adalah kelalaian yang menyebabkan kematian," ucap Enggal, seperti dilansir Tirto.
Alasan pengajuan gugatan ini, kata Enggal, sebelum Covid-19 merebak di Indonesia, pemerintah pusat ada waktu 2,5 bulan untuk menyiapkan strategi pencegahan.
Namun, waktu yang ada malah tidak digunakan dengan baik. Pemerintah justru mencederai nalar publik dengan melontarkan berbagai candaan.
"Itu yang menyebabkan saya sebagai Penggugat merasa 'ini sudah waktunya gugat, [dengan] class action'. Saya selaku pelaku UMKM dan teman-teman saya, merasa dirugikan secara materiel dan imateriel," jelas Enggal.
Amunisi gugatan class action terhadap Presiden Jokowi kini makin bertambah dengan data yang dirilis Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Senin kemarin.
Ini Daftar 37 Pernyataan Blunder Pemerintah Soal Corona Versi LP3ES
Jakarta - Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menilai pemerintah mengeluarkan sejumlah blunder pernyataan selama pandemi virus Corona (COVID-19). Pernyataan yang dinilai blunder ini dikeluarkan sejak fase awal krisis virus Corona pada akhir Januari lalu.
Direktur Center untuk Media LP3ES, Wijayanto, mengatakan, di awal wabah, pemerintah terkesan menolak peringatan-peringatan yang disampaikan lembaga dunia dan penelitian-penelitian berbagai universitas dunia bahwa virus Corona bisa saja menyerang Indonesia. Ia menyoroti pernyataan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang dianggap meremehkan virus Corona.
"Pada fase ini terjadi denial, penolakan, yang berlarut-larut, data di kita Menkes mengatakan 'Tak perlu panik oleh penyebaran virus corona, enjoy saja'. Ini tidak serius mengantisipasinya," ujar Wijayanto, Senin (6/4/2020).
Selain itu, Terawan, sebut Wijayanto, juga terkesan menolak rekomendasi Universitas Harvard pada 11 Februari lalu yang menyatakan virus Corona seharusnya sudah masuk ke Indonesia. "Menteri (kesehatan) malah mengatakan 'wah itu menghina'. Lagi-lagi denial," kata Wijayanto.
Wijanto juga menyinggung statement Menko Polhukam Mahfud MD soal Corona. Mahfud, kata Wijayanto, berkomentar di media sosialnya 'COVID tak sampai ke Indonesia, karena perizinannya berbelit-berbelit'. "Luhut mengatakan 'Corona kan sudah pergi dari Indonesia', jadi lagi-lagi penyataan yang menggampangkan, kepala BNPB juga 'Mungkin karena kita sering minum jamu sehingga kita baik-baik saja'," tutur Wijayanto.
Wijayanto turut mengkritisi statemen Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio yang sama-sama bicara soal insentif untuk pariwisata ketimbang penanganan Corona.
Berikut daftar pernyataan-pernyataan blunder pemerintah terkait Corona:
1. Terawan soal 'enjoy aja'
"Dari 1,4 miliar penduduk sana, yang paling 2.000-an, 2.000 dari 1,4 miliar itu kan kayak apa karena itu pencegahannya jangan panik, jangan resah, enjoy aja, makan yang cukup."
2. Terawan soal penelitian Harvard
"Itu namanya menghina wong peralatan kita kemarin di fixed-kan dengan duta besar Amerika Serikat kita menggunakan kit dari Amerika."
3. Jokowi soal minta maskapai diberi intensif.
4, 5. Mahfud MD dan Airlangga Hartarto soal kelakar Corona tak masuk Indonesia karena perizinan.
6. Terawan soal Indonesia berutang pada Tuhan karena Corona tak masuk Indonesia
7. Luhut B Pandjaitan saat menjawab pertanyaan soal Corona dengan tanya balik 'Mobil?'
8. Doni Monardo soal minum jamu.
"Apakah mungkin karena kita sering minum jamu atau mungkin karena kita sudah kebal dari dulu karena sudah sering kena batuk pilek jadi begitu ada virus dikit saja virusnya mental."
"Ini mungkin bisa menjadi salah satu cara kita untuk menyampaikan untuk mempromosikan bahkan juga untuk menguasai pasar obat-obatan di dunia yang berbasis rempah-rempah tanah air kita."
9. Budi Karya Sumadi
"Kalau insentif itu satu dari pemerintah ada ada insentif dari AP 1 dan 2. Ada insentif dari avtur, ketiganya dibanding berapa diskon yang akan diberikan jadi angka belum ketemu jadi dari 3 sumber itu."
"Dalam bentuk diskon diberikan kepada penerbangan supaya dia mendiskon tiket."
10. Novie Riyanto
"Penumpang akan mendapatkan diskon sekitar 45% dari total harga. Kemudian untuk medium pass mereka akan mendapatkan diskon 48%."
11. Airlangga Hartarto soal anggaran untuk influencer demi dongkrak pariwisata.
12. Wishnutama soal anggaran untuk influencer demi pariwisata.
13. Ma'ruf Amin
"Tiap subuh banyak Kyai dan ulama yang selalu membaca doa qunut, saya juga begitu, baca Qunut, Ya Allah jauhkan lah bala banawa dan wabah wabah penyakit maka Corona nya menyingkir dari Indonesia mudah-mudahan terus dijaga."
14. Jokowi soal waktu terinfeksi virus Corona 2 menit.
15. Achmad Yurianto soal pasien suspect Corona di Cianjur dipastikan negatif.
16. Jokowi
"Berbeda insentif itu kita berikan untuk wisatawan dari daerah-daerah yang sudah diperkirakan yang tidak jadi episentrum Corona. Karena kita ingin kasus terselesaikan tapi ekonomi kita juga pada kondisi yang dalam baik dan normal. Wisatawan kan dari negara yang tidak terdampak kan tidak seluruh dunia karena baru 54 atau 52 yang kena Jadi kita ini hati-hati tapi tidak sampai paranoid, kita lakukan cegah tangkal yang baik sesuai prosedur diungkapkan tidak boleh paranoid oleh WHO."
17. Ma'ruf Amin soal canda susu kuda liar bisa tangkal virus Corona.
18. Jokowi soal darurat sipil.
19. Jokowi soal darurat sipil baru opsi.
"Semua skenario kita siapkan dari yang ringan, moderat, sedang, sampai kemungkinan yang terburuk, darurat sipil itu kita siapkan apa bila terjadi kondisi abnormal perangkatnya kita siapkan."
20. Jokowi soal darurat kesehatan masyarakat.
21. Tito karnavian
"Kita pahami bahwa COVID-19 ini sebetulnya virus yang fatality ratenya relatif rendah dan dampak kematian relatif rendah dibanding dengan virus-virus lainnya. Kita tidak ingin kemudian isu yang muncul ke publik membuat publik panik sehingga akhirnya muncul dampak lain selain masalah penyakit itu sendiri. Sekali lagi tingkat kematian COVID-19 ini relatif rendah dan banyak menunjukkan bahwa banyak yang sembuh dengan sendirinya ketika daya tahan tubuh memang kuat, namun kita berkewajiban mencegah terjadinya penularan."
22. Luhut B Pandjaitan
"Dari hasil modeling kita yang ada cuaca Indonesia ekuator ini yang panas dan juga humidity tinggi itu untuk COVID-19 ini nggak kuat."
23. Achmad Yurianto
"Yang kaya melindungi yang miskin agar bisa hidup dengan wajar dan yang miskin melindungi yang kaya agar tidak menular penyakitnya."
Baca juga:
Surati Jokowi, Abu Bakar Ba'asyir Minta Dibebaskan karena Corona
24 Mahfud Md soal koruptor lebih bagus isolasi di Lapas ketimbang di rumah.
25. Jokowi
"Tukang ojek, sopir, taksi, serta nelayan yang sedang memiliki kredit motor atau mobil, saya sampaikan kepada mereka tidak perlu khawatir karena pembayaran bunga atau angsuran diberikan kelonggaran selama 1 tahun."
26 Fadjroel Rachman
"Sasaran utama penerima POJK adalah individu yang telah positif COVID-19 baik yang telah diisolasi di rumah sakit dan yang melakukan isolasi Mandiri."
27 Jokowi soal mudik Lebaran 2020 berisiko sebarluaskan virus Corona.
28. Achmad Yurianto soal pemerintah minta warga tak mudik sebelum Corona mereda.
29. Fadjroel Rachman
"Presiden Jokowi menegaskan tidak ada larangan resmi bagi pemudik lebaran Idul Fitri 2020 namun pemudik wajib isolasi mandiri selama 14 hari dan berstatus odp sesuai protokol kesehatan WHO yang diawasi oleh Pemda masing-masing."
30. Pratikno soal klarifikasi pernyataan Fadjroel masyarakat tak perlu mudik.
31. Fadjroel Rachman soal Pemerintah imbau tidak mudik Lebaran, bansos dipersiapkan hadapi COVID-19.
32. Jokowi soal mudik akan diganti setelah Lebaran.
33. Doni Monardo soal larang warga mudik.
34. Luhut B Pandjaitan soal alasan mudik dilarang saat Corona.
"Pertimbangan utama kami supaya ekonomi tidak mati sama sekali, setelah kami hitung ini pilihan yang terbaik. Katanya kita lockdown, di India, Malaysia, di Cina itu juga hanya di Hubei. Makanya dari pertimbangan semua itu kami sarankan ke presiden."
35. Jokowi soal tak larang mudik, Pemda diminta siapkan protokol ODP.
36. Yasonna Laoly soal kemungkinan bebaskan koruptor lansia.
37. Idham Azis soal aturan pengumpulan massa selama COVID-19 dan soal penghinaan Jokowi.
Sumber: detikcom
...Mantap.— HarunMasiku@Jiwasraya.com (@kafiradikalis) April 7, 2020
Untuk tambahan bukti gugatan class action @EnggalPMT vs @jokowi di persidangan.
Makin banyak apresiasi-saran agar kami lebih waspada. Terimakasih.
Mohon dukungannya moril/
materiil terutama buat bayar saksi ahli nantinya...Hahahaha... (``,)https://t.co/lkQ4izqDaE