Pasien dipuji oleh anggota staf medis ketika mereka meninggalkan Rumah Sakit Universitas Dicle setelah pulih dari penyakit coronavirus (COVID-19), di Diyarbakir, Turki (Reuters)
[PORTAL-ISLAM.ID] TAHUKAH ANDA? Layanan kesehatan Turki telah melakukan perjuangan terbaik untuk menekan jumlah kematian serendah mungkin, dan sejauh ini berhasil.
“Terlepas dari pandemi, bahkan sekarang layanan dan ruang perawatan intensif kami tidak sepenuh sebelum pandemi,” kata Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca pada hari Rabu (22/4/2020).
Koca meyakinkan publik bahwa infrastruktur kesehatan Turki sepenuhnya siap untuk mengatasi krisis.
Menkes Turki mengatakan bahwa publik atau masyarakat adalah ‘pahlawan tak terlihat’ dari perjuangan Turki melawan virus corona. Publik telah menunjukkan ‘kepercayaan’ yang luar biasa pada lembaga-lembaga pemerintah.
Pada awal pandemi, tingkat hunian tempat tidur perawatan intensif Turki adalah sekitar 80 persen. Tetapi sekarang, menurut angka pemerintah, itu telah berkurang hingga 60 persen.
“Selama langkah-langkah diikuti, kami tidak mengharapkan gelombang baru Covid-19 di Turki,” katanya.
Ia menambahkan bahwa dibandingkan dengan beberapa negara Eropa dan AS, Turki memiliki tingkat kematian rendah 2,4 persen, dibandingkan dengan jumlah kasus positif.
Ketika kita melihat negara maju lainnya, tingkat kematian di AS adalah 5,3 persen, Spanyol 10,5 persen, Italia 13,2 persen, Jerman 3,6 persen, Inggris 13,5 persen, Prancis 13,8 persen. [Data per 24 April 2020 dari situs WorldMeters]
Apa yang telah membantu Turki menjaga angka kematian c oronavirus tetap rendah sejauh ini?
Reformasi sektor kesehatan
Di bawah Program Transformasi Kesehatan yang dimulai pada tahun 2003, Turki telah menambah teknologi baru dan tenaga kerja terampil pada layanan rumah sakit. Setahun dua kali, Kementerian Kesehatan mengaudit semua rumah sakit sesuai dengan standar kualitas, keselamatan dan layanan bersama dengan sistem akreditasi nasional.
Sejumlah fasilitas kesehatan juga memiliki akreditasi dari organisasi internasional seperti Joint Commission International (JCI) dan sertifikasi ISO 9001. Sebagian besar fasilitas juga menawarkan layanan bintang lima.
Proyek baru rumah sakit kota
Pemerintah Turki telah memperkenalkan proyek rumah sakit kota raksasa. RS tersebut menawarkan peralatan berteknologi tinggi di pusat kesehatan yang terorganisir dengan baik di seluruh wilayah.
Dengan rumah sakit kota ini, saat ini hampir 15.000 tempat tidur tambahan telah ditambahkan ke dalam sistem.
RS yang terakhir diresmikan, Rumah Sakit Kota Basaksehir, dapat memberikan layanan kesehatan kepada 23.600 pasien di ruangan dalam area 1 juta meter persegi, menurut keterangan dari website proyek tersebut.
Rumah sakit itu untuk sementara memiliki 2.686 tempat tidur, yang semuanya memiliki peralatan perawatan intensif, dan semua tempat tidur dapat digunakan untuk perawatan intensif bila perlu, kata Menkes Koca pada upacara pembukaan rumah sakit.
Kapasitas unit intensif besar dan tingginya angka pengujian harian
Dengan unit perawatan yang lebih intensif daripada banyak negara Eropa, Turki memiliki keunggulan atas negara tetangganya, termasuk Inggris, Prancis, Rusia, dan China. RS Turki memiliki 40 tempat tidur per 100.000 orang menurut Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca. AS memiliki 34,7 tempat tidur ICU perwarganya sementara Jerman berada di 29,2 tempat tidur.
Turki juga telah meningkatkan kemampuan tes Covid-19 terhadap warganya ke tahapan yang lebih tinggi dari sebagian besar negara lain. Turki berada di urutan keenam secara keseluruhan dari lebih dari 200 negara dan wilayah yang terkena virus, di atas negara-negara seperti Prancis dan Inggris yang memiliki jumlah kasus terkonfirmasi yang lebih tinggi.
“Turki telah meningkatkan tes massal hariannya menjadi sekitar 40.000/hari. Ada tanda-tanda yang menggembirakan (penurunan tingkat infeksi, peningkatan pemulihan, kestabilan jumlah pasien ICU dan kematian) bahwa kita ‘meratakan kurva’,” tulis Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun di Twitter.
Seluruh proses perawatan Covid-19 juga gratis untuk semua warga negara di bawah keputusan presiden.
Sumber: TRT World/TurkinesiaTurkey has increased its daily testing to around 40,000/day. There are encouraging signs (decreasing infection rate, increasing recoveries, plateauing of numbers of ICU patients and deaths) that we are “flattening the curve.”— Fahrettin Altun (@fahrettinaltun) April 20, 2020