[PORTAL-ISLAM.ID] Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra mengirim surat--berkop Sekretariat Kabinet-- kepada camat di seluruh wilayah Indonesia agar mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menanggulangi Covid-19.
Dalam salinan surat yang diterima CNNIndonesia.com, program bertajuk Kerja Sama Sebagai Relawan Desa Lawan Covid-19 itu akan dijalankan untuk area Jawa, Sulawesi dan Sumatra.
Taufan sendiri merupakan CEO PT Amartha. Ketika dikonfirmasi CNNIndonesia.com, ia tidak menjawab secara rinci dengan alasan sedang rapat. Taufan menyebut timnya yang akan menjawab pertanyaan seputar kerja sama itu.
"Iya, benar. Surat tersebut bertujuan untuk mendukung program Desa Lawan Covid-19 yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Surat tersebut hanya bersifat pemberitahuan dan ditujukan bagi wilayah yang terdampak dan terdapat relawan Amartha sehingga dimungkinkan kolaborasi," ujar Tim Komunikasi Taufan, Derira Harahap, kepada CNNIndonesia.com, Senin (13/4/2020) malam.
Derira menjelaskan kerja sama itu terbuka untuk segala pihak. Hanya saja ketika disinggung mengenai apakah ada perusahaan lain yang mengajukan kerja sama, ia yang juga merupakan PR Lead Amartha itu enggan menjawab.
"Terbuka untuk segala pihak baik perusahaan, organisasi atau lembaga lainnya. Sepengetahuan saya, Mas Taufan juga aktif mendukung organisasi masyarakat yang fokus menanggulangi Covid-19," dalihnya.
Dalam surat itu, kerja sama yang dimaksud mencakup perihal edukasi Covid-19 dan pendataan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) Puskesmas.
Pada bagian edukasi dijelaskan bahwa nantinya petugas lapangan Amartha akan berperan aktif memberikan edukasi di desa dengan materi seputar: tahapan gejala, cara penularan dan pencegahan Covid-19 sesuai protokol kesehatan dan standar WHO, serta tata cara pencegahan penularan Covid-19 mulai dari pola hidup sehat dan bersih, hingga penerapan physical distancing atau jaga jarak fisik.
Sedangkan untuk kebutuhan APD dikatakan bahwa petugas lapangan Amartha berperan melakukan pendataan APD di Puskesmas atau layanan kesehatan di desa dan memenuhi kebutuhan tersebut melalui jalur donasi.
Derira menyebut sebanyak 3.000 tim lapangan Amartha di 12.300 desa mengajukan diri sebagai relawan tanpa biaya apa pun. Sejak minggu lalu, terang dia, Amartha telah bekerja sama dengan banyak pihak untuk menyalurkan dan memenuhi kebutuhan APD; melakukan penyemprotan disinfektan di fasilitas umum dan rumah masyarakat; dan memenuhi kebutuhan masker, sabun cuci tangan, hand sanitizer dan vitamin.
"Serta edukasi masyarakat mengenai tahapan gejala, cara penularan dan pencegahan Covid-19," tuturnya.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200413202226-20-493206/stafsus-jokowi-surati-camat-titip-perusahaannya-lawan-corona
MENUAI DIKECAM LUAS
(1) Dinilai sebagai merusak administrasi kenegaraan. Gubernur, Walikota/Bupati dilangkahi.
"Ada lagi yang beginian. Yang bener saja, mosok ada surat dari Istana langsung ke kecamatan....hahaha. Hancur tatanan administrasi kenegaraan," ujar @IwanSumule.
(2) Dinilai sebagai abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan) karena pelakunya perusahaannya sendiri.
"Lah ini kan perusahaannya sendiri, enak yah bisa power abuse gini," komen @rahmawaniZi.
Lah ini kan perusahaannya sendiri, enak yah bisa power abuse gini >> https://t.co/Ozw1XVopam— Rizki Rahmawan (@rahmawaniZi) April 13, 2020
Stafsus Presiden yg bikin surat ke kecamatan itu asli tololnya gak ketulungan. Gak lama dipecat dah tuh pasti. hahahaha.
— Katak Pembina (@Reiza_Patters) April 13, 2020
tetap gak boleh karena ada konflik kepentingan, intinya gini, semisalpun gak ada bayaran, tetap konflik interest yang bersangkutan untuk dapat image (non material) dari masyarakat.
— Hidayat Muhammad (@Themanly5) April 14, 2020