[PORTAL-ISLAM.ID] Perseteruan antara Menko Luhut dengan Said Didu, rupanya merembet kemana-mana. Sampai mantunya turun bikin status di FB. Warbiyasak!
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen Maruli Simanjuntak, yang merupakan menantu Menko Luhut Binsar Pandjaitan sempat menuliskan status di akun Facebook pribadinya yang menuai sorotan. Dalam status Facebooknya itu, Maruli menyinggung beberapa orang yang mengkritik pemerintahan Jokowi.
Status tersebut ramai di media sosial. Tak sedikit netizen yang menilai Maruli sebagai seorang TNI harusnya bersikap netral.
Dilansir kumparan, Maruli mengaku status Facebook tersebut merupakan akun pribadinya. Ia menilai statusnya tersebut merupakan pernyataan pribadi. Menantu Luhut Pandjaitan ini menegaskan status media sosialnya tak memiliki unsur politis sama sekali.
"Loh kita enggak berpolitik kok. Emang itu termasuk berpolitik? Kan saya cuma bikin pernyataan. Wajar dong. Orang bikin pernyataan, sesuatu, ya wajar dong," kata Maruli kepada kumparan, Senin (6/4/2020).
"Berpendapat kan boleh dong, " imbuhnya.
Maruli kemudian meluruskan alasan mengapa ia membuat status tersebut. Ia hanya ingin menyerukan semua pihak untuk bahu membahu dengan pemerintah Presiden Jokowi menangani wabah virus corona.
"Kita fokus saja perbaiki, kerja. Enggak usah kritik-kritik. Itu kan kata-kata yang gak baik," imbuhnya.
Adapun bunyi status FB Maruli antara lain:
"Kritik kepada Pemerintah adalah hal yg lumrah, bagian dari proses untuk mencapai tujuan, namun jangan percaya pada orang yg mengkritik;
1. Bekas pejabat Pemerintah masa lalu, atau diberhentikan. Komisaris, Deputy dsbnya (dulu kemana saja)
2. Orang yang ingin jadi pejabat, tapi kalah pilkada, atau tidak terpilih menteri dll.
3. Silahkan isi lagi ........
Google namanya umumnya kira 2x begitu."
Status fb ini diduga menyindir Said Didu. Seperti diketahui Said Didu adalah mantan pejabat pemerintah. Pernah menjadi Sekretaris Kementerian BUMN. Lalu pada era Presiden Jokowi, tepatnya pada 28 Desember 2018, Said Didu diberhentikan sebagai Komisaris BUMN PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Sekarang Said Didu salah satu tokoh yang getol mengkritik pemerintah Jokowi.
Terbaru, Said Didu diancam Menko Luhut untuk dipidanakan terkait kritiknya terhadap penanganan wabah corona dan proyek Ibu Kota baru yang ngotot diteruskan ditengah wabah corona.
Kritik kepada Pemerintah adalah hal yg lumrah, bagian dari proses untuk mencapai tujuan, namun jangan percaya pada orang...
Dikirim oleh Maruli Simanjuntak pada Jumat, 03 April 2020
Ga takut dipecat kaya dandim yg istrinya nulis di FB ya
— Partono Ahmet Djemat (@Partono_ADjem) April 7, 2020
Isteri Dandim Kendari pun punya hak yg sama lho...
— #KamiOposisi (@Anaksemut4) April 7, 2020
Tp nasib suami dari wanita yg kritis terhadap kebijakan pemerintah,gk seberuntung Danpampres yg sangat jelas politis sekali status postingannya.
Ini bukti yg mnguatkn bhw politisasi alat2 negara bkn isapan jempol blaka.
— Lam Sijan #LawanKepongahan (@Lam_Sijan) April 6, 2020
Bgm dia komen ttg SD, F, K, ttg pjabat yg dpecat, mnunjukan politisasi itu sdh sgt jauh.
Sulit utk dyakinkn bhw TNI bs netral, aplg polisi, dan pjabat negara lainnya. Politik TNI adlh politik negara? 😊