[PORTAL-ISLAM.ID] Salah satu yang menjadi sorotan publik dan bahkan dunia internasional terhadap penanganan wabah corona di Indonesia adalah soal keterbukaan data dan informasi.
Tercatat hanya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sejak awal dia terbuka dengan data, walau dampaknya dia dituduh 'menebar kepanikan' oleh para haters. Anies yang memulai membuka data corona itu lewat situs pemprov DKI, sehingga dapat diketahui sebarannya, walau sempat disemprit oleh Kominfo.
Sekarang Presiden Jokowi akhirnya minta data corona Terbuka!
[13 Maret]
Jokowi Akui Pemerintah Rahasiakan Sejumlah Informasi soal Corona
KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengakui, pemerintah merahasiakan sejumlah informasi terkait penanganan virus corona ( Covid-19).
Presiden Jokowi menyebut, tidak semua informasi memang bisa disampaikan ke publik agar tidak menimbulkan kepanikan.
"Saya sampaikan penanganan pandemi Covid-19 terus menjadi perhatian kita. Memang ada yang kita sampaikan dan ada yang tidak kita sampaikan. Karena kita tidak ingin menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarakat," kata Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
nasional.kompas.com/read/2020/03/13/16163481/jokowi-akui-pemerintah-rahasiakan-sejumlah-informasi-soal-corona
[13 April]
Jokowi: Saya Minta Data Terkait Corona Terintegrasi dan Terbuka!
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas bersama Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Dalam ratas, Jokowi meminta data informasi terkait virus Corona baru (COVID-19) terintegrasi dengan baik.
"Terkait data informasi saya minta data-data informasi ini betul-betul terintegrasi semua kementerian masuk ke Gugus Tugas," kata Jokowi melalui video yang disiarkan langsung Sekretariat Presiden, Senin (13/4/2020).
Informasi itu terkait dengan data orang dalam pemantauan (ODP) hingga pasien positif COVID-19. Dia meminta jumlah ODP hingga pasien positif COVID-19 terdata dengan baik.
"Sehingga informasi itu semuanya ada, baik mengenai jumlah PDP jumlah PDP di setiap daerah, jumlah yang positif, jumlah yang meninggal jumlah yang sembuh, semuanya menjadi jelas dan terdata dengan baik. Harusnya ini setiap hari bisa di-update dan lebih tepat," katanya.
"Sekali lagi, data terpadu ini menyangkut PDP positif kemudian yang sembuh yang meninggal jumlah untuk yang sudah di-PCR berapa ada semuanya," sambung Jokowi.
Jokowi meminta informasi tersebut dibuka secara umum. Jadi, masyarakat bisa mengakses informasi tersebut.
"Terbuka datanya sehingga semua orang bisa mengakses data ini dengan baik," pungkas Jokowi.
https://news.detik.com/berita/d-4974732/jokowi-saya-minta-data-terkait-corona-terintegrasi-dan-terbuka