[PORTAL-ISLAM.ID] TERNYATA bukan hanya publik tanah air yang menyoroti pernyataan Menko "segala urusan" Luhut Binsar Pandjaitan, tapi juga jadi perbincangan dalam nada negatif (alias cemoohan) publik internasional.
Luhut Sebut Virus Corona Tak Kuat dengan Cuaca Indonesia
Seperti diberitakan berbagai media tanah air, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Virus Corona alias COVID-19 diperkirakan tidak kuat dengan kondisi cuaca Indonesia. "Dari hasil modelling, cuaca Indonesia di ekuator yang panas dan humidity tinggi maka untuk COVID-19 itu enggak kuat," ujar dia dalam konferensi video, Kamis, 2 April 2020, seperti dilansir Tempo.
Juga diberitakan dalam bahasa Inggris "Minister Luhut claims Indonesian climate can beat coronavirus, but WHO says it's a myth".
Berita ini tersiar ke dunia internasional, sampai-sampai akun COVID19 in Asia @SEACoronavirus turut mengomentari (mencemooh) pernyataan Luhut.
"Minister Luhut of the Indonesian Cabinet is adamant that #COVID19 will soon get "weaker" in the country as Indonesia enters the dry season in April, which is a theory that has been universally debunked by the CDC and WHO."
(Terjemahan: Menteri Luhut dari Kabinet Indonesia bersikeras bahwa #COVID19 akan segera menjadi "lebih lemah" di negara ini ketika Indonesia memasuki musim kemarau pada bulan April, yang merupakan teori yang secara universal dibantah oleh CDC dan WHO)
Tweeps,
— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo2) April 5, 2020
Ini serius, Statemen Menko & JuBir +62 sampai dibahas di situs resmi @SEACoronavirus & dikatakan itu hanya Mitos.
WHO menyatakan mengekspos orang ke Matahari / Suhu > 25°C tidak akan menghentikan SARS-CoV-2, mengingat bahwa COVID-19 juga muncul di negara2 dgn iklim panas. https://t.co/LMiVZwjHQB pic.twitter.com/BB74UCBPMs
Minister Luhut of the Indonesian Cabinet is adamant that #COVID19 will soon get "weaker" in the country as Indonesia enters the dry season in April, which is a theory that has been universally debunked by the CDC and WHO https://t.co/5V7UyG4MOi
— COVID19 in Asia (@SEACoronavirus) April 5, 2020