[PORTAL-ISLAM.ID] Sudah dua kejadian tindakan Presiden Jokowi yang jadi sorotan luas publik dengan bagi-bagi sembako langsung ke masyarakat.
Kejadian pertama bagi-bagi sembako di jalanan kepada ojol di Kawasan Harmoni Jakarta Pusat, Kamis (9/4/2020).
Lalu Jumat (10/4/2020) malam, Presiden Jokowi kembali membagikan sembako. Kali ini, Jokowi membagikan sembako di sekitar Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat.
Padahal berulang kali Presiden Jokowi berpesan kepada warga untuk social distancing / physical distancing (jaga jarak), jangan berkerumun, stay at home (di rumah saja), bahkan Jokowi mengatakan 'kerja di rumah saja, belajar di rumah, bahkan ibadah juga di rumah saja' di saat wabah corona untuk menhindari kerumunan demi tidak tersebarnya virus corona.
Harusnya Presiden Jokowi menjadi contoh bagaimana penerapan physical distancing..
NAMUN pihak Istana berdalih Presiden Joko Widodo rupanya ingin menyampaikan pesan khusus lewat caranya yang turun langsung membagi-bagikan sembako kepada masyarakat.
Dalih dan alasan yang tak bisa diterima.
"Kenapa gak di distribusikan ke rumah2 aja biar gak timbul kerumunan?" (@PurbawanS)
"Sepertinya cara pembagian sembako ini sangat keliru.. Sebab, akan menimbulkan dampak sosial yg negatif.. Selain itu, cara seperti ini jg tdk efektif, negara ini punya struktur pemerintahan sampai ke RT.. Apa sdh tdk bisa lg mereka dihargai..??" (@WawanAdi77)
Kenapa gak di distribusikan ke rumah2 aja biar gak timbul kerumunan?
— Purbawan Sagito (@PurbawanS) April 12, 2020
cara yang salah
— Jan Marnix Sihombing (@janmarnix) April 12, 2020
Sepertinya cara pembagian sembako ini sangat keliru.. Sebab, akan menimbulkan dampak sosial yg negatif.. Selain itu, cara seperti ini jg tdk efektif, negara ini punya struktur pemerintahan sampai ke RT.. Apa sdh tdk bisa lg mereka dihargai..??
— Wan Adi (@WawanAdi77) April 12, 2020
Katanya kumpul2 itu ndak bole
— Big Brother (@stasi_boy) April 12, 2020
pencitraan yang tidak tepat waktunya ....😟😟😟
— Bang Achbal (@BangAkbar65) April 12, 2020
Physical distancing terlupakan ya pak
— Andro (@komenah) April 12, 2020
Gimana mau memutus mata rantai covid19..
— x (@471garong) April 12, 2020
Harus door to door.
Di bagi per KK.tiap kelurah data kan Pasti ada biar yg blusukan perugas lapangan aja.😊
Ini bukan kampanye udah jngn blusukan lg
Kalo kaya gini mah pencitraan.
Biar wah..
Katanya PSBB kok bikin kerumunan terus.
Apa lg kalau bkn jualan citra....tapi not at right time...
— Shella Aprilia Kaschner (@KaschnerShella) April 12, 2020
Dia yg bikin aturan dia yg langgar... Fucek lah..
— syarif (@syarifgibran12) April 12, 2020
Berarti pak presiden gak percaya sama pembantu-pembantunya, sehingga turun langsung yg membuat masa berkumpul. Di situlah kamera dimana2 biar seperti superman....
— Anas Nachrowi (@AnasNachrowi) April 13, 2020
Pesannya: kerjaanku cuman bisa yg gini2 aja
— Ap Lacino (@LacinoAp) April 13, 2020
Presiden tapi merasa jadi ketua RT
— @Samurohibnuhady (@samurohibnuhady) April 12, 2020
Apakah bagi2 sembako tugas presiden ?
— Luthfi 1976 (@luthfivip) April 12, 2020
Eh giliran sidang umum PBB kok gak dateng....