[PORTAL-ISLAM.ID] Opsi lockdown untuk mengatasi penyebaran virus corona telah diambil sejumlah negara, seperti Italia hingga Malaysia. Pilihan itu pun kini terus didesak sejumlah pihak agar turut dilakukan Indonesia.
Terlebih jumlah pasien positif COVID-19 setiap hari semakin bertambah. Per Rabu 25 Maret 2020, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia bertambah menjadi 790 orang. Dari jumlah itu, 58 dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 31 pasien sembuh.
Lockdown dinilai sejumlah pihak tepat dilakukan demi menekan penyebaran virus yang dinyatakan WHO sebagai pandemi global tersebut.
Akan tetapi, Presiden Jokowi menolak opsi lockdown. Dia mengatakan kondisi di Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara lain.
"Ada yang tanya kepada saya kenapa kebijakan lockdown tidak kita lakukan. Perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter berbeda-beda, budaya berbeda, memiliki kedisiplinan berbeda. Oleh sebab itu kita tidak memilih jalan itu," ucap Jokowi dalam ratas online bersama sejumlah gubernur, Selasa 24 Maret 2020.
Jokowi mengaku sudah mempelajari dan memiliki analisis dampak dari lockdown setiap negara, hasilnya Indonesia tidak perlu menerapkan hal yang sama. Ia menilai upaya yang paling tepat diterapkan di Indonesia adalah physical distancing, seperti dilansir Kumparan.
Pernyataan Jokowi ini membuat warganet berkomentar pedas.
Jawaban Jokowi: setiap negara punya kondisi yang berbeda.— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) March 25, 2020
Yup. Negara lain siap menanggung kebutuhan rakyatnya selama lockdown. Indonesia kagak. Bedanya cuma di situ. https://t.co/xJFW8L0FUA