[PORTAL-ISLAM.ID] Sebagaimana yang dinyatakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir pada hari Senin 2 Maret 2020 tentang kesiapan RS Muhammadiyah menangani pasien positif virus corona covid-19, pada Kamis malam 5 Maret 2020 resmi dibentuk “Muhammadiyah Covid-19 Command Center” untuk meningkatkan akselerasi program. Jumlah Rumah Sakit yang disiapkan bertambah, semula 15 Rumah Sakit bertambah menjadi 20 Rumah Sakit. Programnya meluas menjangkau sekolah, perguruan tinggi dan komunitas untuk edukasi dan pencegahan.
Pembentukan tim ini merupakan tindak lajut dari penugasan kepada Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) untuk melakukan koordinasi. Sesuai dengan prosedur standar yang diterapkan, sebelumnya sudah dilakukan persiapan dan simulasi untuk menangani potensi wabah sepert yang dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta, RS PKU Muhammadiyah Bantul dan beberapa RS Muhammadiyah/Aisyiah di berbagai kota.
Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrohman, menyatakan bahwa ketua tim dipercayakan kepada dr Corona Rintawan.
“Kami percayakan penanganan virus Corona ini kepada dokter Muhammadiyah yang bernama Corona Rintawan, bukan hanya karena ada kesamaan nama, tapi beliau memang ahlinya.
Spesialis Emergency dari RS Muhammadiyah Lamongan yang juga koordinator Emergency Medical Team Muhammadiyah untuk misi Internasional” lanjutnya menyampaikan profil ketua tim.
Langkah Cepat
Sementara itu dr Corona Rintawan menyampaikan bahwa tim akan mengkoordinasikan berbagai program yang melibatkan potensi dan jejaring Muhammadiyah. “Mulai dari pencegahan, skrining, dan tata laksana awal. Muhammadiyah akan menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki semaksimal mungkin membantu pemerintah agar wabah ini segera teratasi,” kata dr Corona.
Berbagai tindakan preventif yang disiapkan adalah sosialisasi dan pendampingan ke Sekolah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, termasuk prosedur untuk dosen, guru, mahasiswa dan siswa yang cukup banyak akan pulang dari penugasan atau kegiatan di luar negeri. Sosialisasi dan pendampingan ini juga meliputi tata cara penggunaan masker, penggunaan hand sannitizer, etika batuk–bersin dan deteksi dini.
Sementara RS Muhammadiyah yang disiapkan untuk tata laksana awal bila ditemukan pasien yang diduga sebagai suspect dipilih berdasarkan sebaran area kerja yang dikoordinasikan oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah.
Untuk program ke sekolah, perguruan tinggi dan masyarakat akan dikoordinasikan sebagai program bersama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, Majelis Diktilitbang, LAZISMU, Aisyiyah, IPM, IMM dan semua organisasi kader lainnya.
Daftar RS tersebut :
1. RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
2. RS PKU Muhammadiyah Bantul
3. RS Muhammadiyah Lamongan
4. RS Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah Pati
5. RS PKU Muhammadiyah Surakarta
6. RSI Muhammadiyah Kendal
7. RS PKU Muhammadiyah Gamping
8. RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
9. RS PKU Muhammadiyah Gombong
10. RS PKU Muhammadiyah Roemani Semarang
11. RS Fatimah Banyuwangi
12. RS Univ Muhammadiyah Malang
13. RS Siti Khotijah Sepanjang – Sidoarjo
14. RS Muhammadiyah Palembang
15. RS Muhammadiyah Metro – Lampung
16. RSI PKU Muhammadiyah Palangkaraya
17. RSI Jakarta Cempaka Putih
18. RSI Jakarta Pondok Kopi
19. RS Aisyiyah Ponorogo
20. RS Aisyiyah Muntilan
sumber : muhammadiyah.or.id