[PORTAL-ISLAM.ID] Lembaga pemeringkat Moody’s menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dari 4,9% menjadi 4,8%. Virus corona menjadi pemicu penurunan tersebut karena menyebabkan perlambatan aktivitas ekonomi secara global.
“Risiko resesi global telah meningkat. Semakin lama wabah ini terjadi akan mempengaruhi kegiatan ekonomi, permintaan terganggu dan mengarah ke resesi,” demikian tertulis dalam laporan Moody’s Investors Service berjudul Global Macro Outlook 2020-21, Jumat 6 Maret 2020.
Untuk negara-negara G-20, prediksi pertumbuhan ekonominya hanya 2,1%, turun 0,3% dari angka perkiraaan sebelumnya. Pelemahan konsumsi dan produksi, terutama akan dirasakan oleh Tiongkok, tempat wabah virus tersebut bermula.
Sumber: Katadata
Kondisi ekonomi Indonesia juga ditangapi oleh seorang warganet.
"Kok begitu Pak??? Dia jabatannya “bendahara negara, pemangku kebijakan fiskal” bukan lagi pemangku kebijakan moneter (Gub BI) yg dulu dirangkap Menkeu Alm JB Prof Sumarlin. Gub BI dulu levelnya eselon-1 masih ada Preskom BI yg di jabat Dirjen Moneter Depkeu Alm Oskar Surjaatmaja."Mau tau keadaan ekonomi Indonesia paling gampang liat wajah Menkeu.— Ronnie Higuchi Rusli. (@Ronnie_Rusli) March 7, 2020
"Dulu waktu saya di Ekuin/Wasbang ada yg tanya ke Menkeu Alm Prof JB. Sumarlin, Pak apakah BI itu BUMN? Dijawab beliau kan ada Preskom BI Pak Oskar Surjaatmaja Dirjen Moneter Depkeu. Kan jelas mau ditanya apalagi kata beliau," cuitnya.