[PORTAL-ISLAM.ID] Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan obat hydeoxy-chloroquine untuk penyakit Malaria belum tentu bisa menyembuhkan orang yang terjangkit virus corona (SARS-CoV-2).
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo mengaku sudah memesan jutaan obat yang disebut ampuh untuk melawan Virus Corona di beberapa negara. Ia merinci obat-obatan yang akan didatangkan adalah Avigan sebanyak 2 juta dan Chloroquine sebanyak 3 juta.
Kepala Bidang Pengelolaan Penelitian Kimia LIPI, Akhmad Darmawan mengatakan obat hydeoxy-chloroquine menargetkan parasit penyebab malaria, yakni Plasmodium yang disebarkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina.
"Namun demikian efektivitas-nya untuk mengobati virus memang perlu kajian lebih jauh dan komprehensif mengingat memang target nya berbeda antara malaria plasmodium dengan virus Covid-19," kata Akhmad saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (20/3/2020).
Akhmad kemudian memastikan bahwa kandungan hydeoxy-chloroquine sama dengan obat chloroquine yang dipesan Jokowi untuk menyembuhkan WNI yang terjangkit corona.
"Saya kira walaupun Presiden menyebut chloroquine rasanya tetap merujuk ke hydeoxy-chloroquine, penyebutan hanya menyebut senyawa induk atau awalnya saja," tambahnya.
Akhmad mengatakan diperlukan kajian lebih lanjut terkait penggunaan obat malaria untuk mengobati virus corona. Namun ia mengatakan obat tersebut memang digunakan untuk mikroorganisme berupa parasit plasmodium penyebab malaria.
Ia mengatakan parasit berbeda dengan virus. Ia mengatakan bukti bahwa hydroxy-chloroquine bisa membunuh virus corona harus melalui kajian lebih lanjut. [CNN]