[PORTAL-ISLAM.ID] Sebutan 'Virus China' untuk wabah COVID-19 yang dipopulerkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus menuai pro dan kontra di kalangan warganet.
Seorang warganet menentang sebutan tersebut dan bertanya mengapa MERS tidak disebut sebagai Virus Arab.
"Trump menyebut virus Corona atau COVID-19 dengan virus China
Tetapi virus Mers yg berawal dari Arab Saudi kenapa Trump dan tidak menyebut virus Arab?
Mereka-mereka yg menyebut COVID-19 dengan #viruschina adalah antek-anteknya Amerika serikat ," tulis @NurSyahbana9.
Cuitan ini langsung dikomentari pedas oleh warganet lainnya.Trump menyebut virus Corona atau COVID-19 dengan virus China— 🇮🇩Nur Syahbana🇲🇨 (@NurSyahbana9) March 22, 2020
Tetapi virus Mers yg berawal dari Arab Saudi kenapa Trump dan tidak menyebut virus Arab?
Mereka-mereka yg menyebut COVID-19 dengan #viruschina adalah antek-anteknya Amerika serikat pic.twitter.com/NYFkzYSux1
Sebelumnya, Trump mengganti sebutan virus corona menjadi 'Virus China'. Frasa itu pertama kali disebutkan Trump melalui akun Twitter pribadinya.Cie 3x...adalagi nih pembela China & kmbli menyerang Saudi 😅. Sblm ngegas ini sy kasih tau dulu, MERS itu Middle East Respiratory Syndrome, kasus prtamanya di Yordania April 2012, di Saudi baru Sept 2012. Mmg punya mslh apa sih dgn Saudi? Kalian mau Umrohnya pindah ke Beijing 😅 https://t.co/4RElbEDqIF— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) March 24, 2020
Ia menuliskan bahwa pemerintahnya akan mendukung perusahaan yang terdampak virus China dan menegaskan bahwa Amerika Serikat akan lebih kuat melawan virus tersebut.
"The United States will be powerfully supporting those industries, like Airlines and others, that are particularly affected by the Chinese Virus. We will be stronger than ever before!" cuit Trump pada Selasa 17 Maret 2020.