[PORTAL-ISLAM.ID] Langkah cepat pemerintah Provinsi DKI Jakarta menangani virus corona dituding sebagai upaya menyebar ketakutan kepada publik.
Tudingan itu dilancarkan oleh salah seorang buzzeRp melalui akun twitternya.
"Orang ini keterlaluan. Menyebarkan informasi yang menimbulkan ketakutan publik.
Apa dia gak tahu dampak isunya jauh lebih bahaya dari virus itu sendiri.
Ayolah. Krisis diambang pintu. Gak usah nyari panggung ssendiri. Dengan informasi yyg gak perlu," tulis @eko_kuntadhi.
Gemas melihat kelakuan buzzeRp tersebut, seorang dokter ahli jantung pun merespon dengan keras.
"E goblok, saat wabah, justru menjadi kewajiban negara untuk membatasi penyebaran dengan salah satunya memberikan informasi yanf benar seluas2nya."
E goblok, saat wabah, justru menjadi kewajiban negara untuk membatasi penyebaran dengan salah satunya memberikan informasi yanf benar seluas2nya. https://t.co/CLdZSHUyUw— bili (@berlianidris) March 12, 2020
Warganet pun berkomentar.
Sebelumnya, diketahui beredar foto Anies memaparkan presentasi penanganan Corona di Jakarta. Di belakang Anies, ada slide dengan judul 'Waspada Risiko COVID-19 via Transportasi Publik.' Dalam slide itu, tertulis keterangan 'Risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2, atau Rute Bogor-Depok-Jakarta Kota'.Namanya Berlian Idriansya Idris dia dokter spesialis akunnya @berlianidris, dia marah krn seorg buzzer dgn dungu yg ber-ulang2 mengritisi keterangan Guberrnur ttg wabah Corona. Sang dokter marah krn dia faham persoalan yg dihadapi. Sibuzzer tolol mmg carut marut berfikirnya.— Geisz Chalifah (@geiszchalifah) March 12, 2020
Anies membenarkan foto tersebut. Dia menyebut sedang melakukan presentasi tertutup penanganan Corona dengan SKPD di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu 11 Maret 2020 pagi.