Corona tentara Allah
Marah, sedih dan kecewa saat melihat postingan yang mengolok-olok para ulama. Konteks ceramah yang mengatakan bahwa virus corona merupakan 'tentara Allah', semata-mata untuk mempertebal keimanan ummat Islam, membuat kita sadar bahwa hidup didunia ini begitu rapuh. Makhluk yang berukuran milimikron ternyata bisa membunuh manusia yang acapkali jumawa, merasa hebat dan digdaya.
Lebih parahnya lagi, sebagian besar yang mencemoh adalah ummat Islam sendiri. Entah bagaimana mereka bisa memeluk Islam bila tausyiah para ulama acapkali dikerdilkan, padahal sedari kecil kita sudah akrab dengan cerita yang kalau mau dikaji secara logis, takkan bisa diterima oleh sel dalam otak.
Peristiwa Isra' Mi'raj, Nabi Ibrahim menyembelih Nabi Ismail yang notabene putranya sendiri, burung ababil yang mampu mengalahkan pasukan gajah. Tiga peristiwa itu merupakan true story dalam ajaran Islam, sampai sekarang diyakini sebagai kisah yang bisa memperteguh keimanan.
Sangat tak elok bila peristiwa Isra' Mi'raj dijadikan bahan tertawaan. Adakah manusia jaman sekarang yang bisa mengurainya dengan kajian ilmiah? Bagaimana mungkin seorang manusia yang hidup 1.400 tahun yang lalu bisa berpindah jarak ribuan kilometer hanya dalam waktu semalam?
Saat Rasulullah menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya, ketika itu banyak diantara ummat yang tak percaya, bahkan menyebut Muhammad gila! Mereka lalu berpaling dari Islam, kembali mengikuti agama nenek moyang. Sungguh tak ada bedanya dengan kalian yang mentertawakan virus corona adalah tentara Allah.
Gunung Uhud hingga gunung Krakatau bisa bergetar karena kekuasaan Allah SWT. Selembar daun yang jatuh ketanah pun karena kekuasaan Allah SWT. Pertemuan, perpisahan dan kematian sudah jadi ketetapan. Pesan apa yang tersirat dari kalimat diatas? Bahwasanya ajaran Islam membuat manusia tawadhu', seakan menampar kesombongan yang acapkali menguasai hati dan pikiran.
Islam melampaui batas ilmu pengetahuan. Masjidil Haram - Masjidil Aqsa berjarak lebih dari 1400 km. Dijaman dulu, tak ada moda transportasi yang bisa menjangkau dua titik itu hanya dalam semalam. Naik kuda paling kuat dan cepat sekalipun bisa memakan waktu berbulan-bulan. Di abad ke-19, kisah yang dianggap hanya bualan akhirnya menjadi kenyataan. Manusia bisa berpindah ribuan kilometer hanya dalam waktu beberapa jam.
Agama adalah sesuatu yang membangun keimanan dan khayalan akan ilmu pengetahuan dimasa depan. Keduanya berjalan beriringan. Ilmu tanpa iman akan berbuah kesombongan. Iman tanpa ilmu akan membuat manusia stagnan. Dan Islam hadir membawa setumpuk rahasia illahi yang belum bisa diungkap oleh manusia. Bila akal tak sanggup mencerna, kenapa tak menunduk saja? Jadikan tausyiah ulama sebagai jalan untuk mendekat pada Nya. Itu jauh lebih baik daripada tertawa, apalagi menghina.
وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
“Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Fath:4)
"Wabah adalah azab yang diutus Allah kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman." (HR. Bukhari).
[BZH]