[PORTAL-ISLAM.ID] Ayana Ji-hye Moon adalah seorang mualaf perempuan asal Korea Selatan yang lahir pada 28 Desember 1995. Namanya cukup terkenal di kalangan muslimah Indonesia. Sebagai seorang model, selebgram dan influencer.
Betapa senangnya Ayana ketika akhirnya mampu mewujudkan salah satu impiannya, bertemu dengan Ustadz Abdul Somad (UAS).
Ia mengaku menidolakan sosok ustaz asal Riau itu.
Ayana mengunggah momen pertemuan dengan sang ustaz di akun instagramnya.
Dia menulis, dirinya begitu merasa terhormat mendapatkan kesempatan bertemu UAS.
“Akhirnya saya bisa bertemu Ustadz Abdul Somad. Sebenarnya saya ingin sekali bertemu Ustadz sejak dulu tapi belum diberi kesempatan,” tulis Ayana di akun @xolovelyayana, Kamis (5/3/2020).
“Saya merasa terhormat bertemu dan bisa memberi buku saya untuk Ustadz Abdul Somad. Terima kasih saya sudah diizinkan foto bersama @ustadzabdulsomad_official,” imbuhnya.
Dalam kesempatan pertemuan itu, Ayana menyerahkan buku karyanya "Journey To Islam" (Perjalanan ke Islam) yang baru saja dilaunching kepada sang ustadz.
Ayana: Journey To Islam
Lahir dari keluarga yang mapan dan begitu terpelajar di Korea, menjadikan Ayana sebagai murid terpandai yang memiliki jiwa kompetitif sejak ia duduk di Sekolah Dasar. Bahkan, Ayana sendiri bercerita bahwa dulunya ia merupakan orang yang sombong dan pelit senyum. Akan tetapi semua itu berubah ketika ia masuk Islam.
“Awalnya saya itu sombong, setelah masuk Islam saya mulai sabar, hati saya tenang. Dan saya menemukan diri saya yang mulai mencintai diri sendiri,” kata Ayana saat peluncuran buku ‘Ayana Journey to Islam’ pada IBF 2020 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat pada Ahad (1/3/2020).
Melalui kakeknya, pertama kali ia mendengar cerita tentang dunia Islam di Timur Tengah. Cerita itu begitu menarik hatinya, sehingga berusaha mencari tahu lebih jauh tentang Islam. Ia pun sering mengikuti kelas yang membahas tentang Islam di Korea dan menghabiskan cukup banyak waktu untuk mempelajari segala hal yang berhubungan dengan Islam.
“Aku sadar bahwa aku tidak hanya menyukai proses belajar tentang Islam, tetapi aku juga menemukan rasa tenang di dalam Islam. Rasa tenang yang tidak pernah aku rasakan di tempat lain,” ucapnya.
Pada 29 April 2012, Ayana memutuskan untuk mengucapkan kalimat syahadat. Saat itu usianya baru menginjak 16 tahun dan ia masih duduk di bangku SMA. Namun keputusannya untuk memeluk Islam telah cukup kuat.
Kabar keputusannya yang akhirnya memilih Islam tersebut, tidak langsung ia kabarkan kepada keluarganya. Selama setahun ia menyembunyikan hal itu. Keluarga Ayana mengetahui ia memeluk agama Islam, dari berubahnya sikap dan perilaku Ayana yang dilakukannya mengikut ajaran Islam.
Perjuangan Ayana dalam hijrah bukanlah hal yang mudah, ia mengalami banyak kesulitan. Saat keluarganya mengetahui Ayana masuk agama Islam, keluarganya tidak setuju dan memutuskan hubungan finansial. Namun, hal itu tidak membuat Ayana menyerah, bahkan hal tersebut menguatkan dirinya untuk tetap dengan keputusannya.
Di Korea Selatan, agama Islam sangat minoritas, walaupun perkembangannya cukup meningkat, sulit bagi dirinya untuk mempelajari lebih dalam tentang Islam dan beradaptasi. Oleh karena itu, Ayana memutuskan pergi ke Malaysia untuk melanjutkan kuliah dan mendalami agama Islam tanpa ada dukungan dari orangtua.
Selama di Malaysia, Ayana bekerja keras untuk bertahan hidup sebagai mahasiswa di negeri orang lain. Hal itu menjadikannya pribadi yang pekerja keras, dengan mengambil semua pekerjaan yang bisa ia lakukan. Jika ada waktu luang, Ayana selalu berusaha menggunakan waktunya untuk belajar. Dalam hidupnya, ia belum pernah merasakan hidup yang sulit seperti ini.
Setahun berada di Malaysia, sang ibu akhirnya mengunjunginya dan menangis melihat kondisinya. Ayana pun sempat ingin menyerah saat sang ibu memintanya untuk kembali ke Korea. Akhirnya, ia pun mengakui kegagalannya akan rencananya tersebut dan memutuskan untuk kembali ke Korea.
Sebelum kembali ke Korea, Ayana mengunjungi Indonesia untuk melakukan perjalanan singkat. Tidak disangka, wanita kelahiran 1995 itu mendapatkan panggilan untuk mengisi sebuah acara di TV swasta Indonesia. Berkat acara tersebut, nama Ayana seketika langsung menjadi viral. Ayana pernah tampil di TV Malaysia, namun tidak ada respon yang besar. Berbeda dengan Indonesia yang membuat sosoknya semakin di kenal orang-orang.
Sejak itu, ia pun menjadi ikon bagi muslimah di Indonesia. Ayana kini di sibukkan dengan kegiatan di Indonesia dan juga Malaysia. Banyak tawaran iklan dan undangan yang datang. Ia didaulat oleh beberapa brand amabassador.
Selama di Indonesia membuatnya merasa lebih positif, Ayana sering mengikuti acara kajian bersama sahabat-sahabatnya yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Menurutnya, orang-orang Indonesia sangat ramah-ramah. Merasa nyaman, akhirnya ia memutuskan untuk tingggal di Indonesia lebih lama.
Itulah sepenggal kisah tentang perjalanan Ayana Jihye Moon yang menjadi seorang mualaf. Semoga kisah ini dapat menginspirasi pembaca dan muslimah lainnya di berbagai tempat. Kisah lengkap perjalanannya dalam mempelajari agama Islam, Ayana tuliskan dalam bukunya ‘Ayana Journey to Islam’ yang baru saja ia luncurkan di Islamic Book Fair 2020. (Mi’raj News Agency)
[Video - Detik2 Ayana Bertemu UAS]