[PORTAL-ISLAM.ID] Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Jumat (21/2/2020), pastikan “Waktu hampir habis” untuk menghentikan perebakan virus korona, karena perebakan di luar China terus berkembang.
Bahkan Para Ahli kesehatan memprediksi Virus Corona COVID-19 kemungkinan akan menjangkau setiap negara di planet ini. Mereka juga memperingatkan bahwa semakin lama wabah Virus Corona terus berlanjut, maka semakin besar risiko pandemi global yang dapat mengancam jutaan jiwa.
“Kita masih berada dalam tahapan dimana usaha pembatasan penyebaran masih bisa dilakukan, tapi kesempatan untuk melakukan hal itu semakin kecil.” tutur Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dilansir New York Times.
Ia mengatakan, kendati jumlah penderita di luar China masih relatif kecil, ia cemas karena munculnya kasus-kasus di seluruh dunia yang tampaknya tidak ada hubungan yang jelas dengan China.
James Gorie penulis buku The China Crisis menulis semakin lama Coronavirus tidak terkendalikan, maka semakin sulit menemukan vaksinnya. Alasannya adalah sederhana namun menghancurkan.
"Virus COVID-19 berkemampuan berubah bentuk dengan cepat, ini dikenal sebagai tingkat mutasi. Saat terjadi mutasi pada virus COVID-19, strain baru virus COVID-19 dapat berkembang dari waktu ke waktu," tulis buku tersebut.
Strain baru tersebut akan akrab dengan sistem kekebalan tubuh manusia dan belum asing bagi sistem kekebalan tubuh manusia pada saat yang sama. Proses tersebut adalah logis dan mematikan.
Saat virus tersebut menginfeksi korban, virus mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai sistem kekebalan tubuh manusia. Virus tersebut kemudian bermutasi sehingga menjadi lebih mudah beradaptasi dengan sistem kekebalan tubuh manusia yang baru.
Proses adaptasi semacam itu membuat virus tersebut semakin mematikan. Bahkan, lebih dari 20 jenis Novel Coronavirus ditemukan pada manusia yang terinfeksi.
Itulah sebabnya dan bagaimana virus COVID-19 berpotensi menjadi lebih menular dan dengan daya mematikan yang lebih tinggi daripada strain yang ada saat ini. Ditambah lagi, dengan masa inkubasi tanpa gejala hingga 24 hari, potensi pandemi menjadi lebih besar dan sudah pasti lebih mematikan. [Sindonews]