[PORTAL-ISLAM.ID] Bereda kabar soal China yang mengkremasi mayat secara tertutup, karena jumlah pasien virus korona terus bertambah. Kremasi tanpa identifikasi dilakukan, konon untuk menutupi data sesungguhnya.
Mengutip Mirror, kabar ini diketahui dari William Yang, seorang reporter asal Deutsche-Welle, yang mengklaim China menyembunyikan jumlah kematian yang sebenarnya dengan mengirim korban untuk dilakukan kremasi tanpa mengidentifikasi mereka.
"Media China yang kredibel @initiumnews mewawancarai orang-orang yang bekerja di tempat-tempat kremasi lokal, mengkonfirmasi bahwa banyak mayat dikirim langsung dari rumah sakit ke pusat-pusat kremasi tanpa mengidentifikasi dengan benar pasien ini, yang berarti ada pasien yang meninggal karena virus tetapi tidak ditambahkan ke catatan resmi," tulisnya.
Menanggapi hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate, menegaskan kabar tersebut adalah hoax.
"Adanya disinformasi katanya korban virus corona dikremasi di China itu hoax. Lalu wudhu dapat mencegah penyebaran virus corona juga itu disinformasi, dan penumpang lion air meninggal atau virus korona sudah masuk di Pekanbaru itu hoax," jelasnya saat ditemui di Konferensi Pers, Gedung Serbaguna Kemenkominfo, Senin 3 Februari 2020.
Sumber: Detik