[PORTAL-ISLAM.ID] Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, William Aditya Sarana mengakui jika PSI selama ini rajin memberikan kritikan tajam terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Kendati demikian, William menegaskan hanya mengkritisi bukan menghina personal dari Anies Baswedan.
Demikian hal itu disampaikan William melalui tayangan video di akun twitternya @Willsarana, dikutip indopolitika, Rabu, 5 Februari 2020.
Dalam video ini, William mengatakan dengan gamblang bahwa PSI tidak hanya rutin menyampaikan kritikan, tapi ada juga hal positif atau program Anies yang dipuji PSI. Salah Satunya terkait dengan perayaan Carrol Christmas di trotoar DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
“Dari kami ya (PSI), artinya kami tidak pernah mengkritik atau menghina Gubernur. Artinya, ketika kita mengkritik, kami tidak pernah membawa personal si Anies, karena kami selalu mengkritik kebijakan,” tegas William.
Lebih jauh William mengatakan, sebagai seorang Gubernur DKI Jakarta, kebijakan Anies Baswedan memang harus selalu dikritisi. Alasanya, sebagai wakil rakyat, sudah menjadi tugas utama mereka memberikan kritikan atau memberikan pujian terhadal hal yang tidak sesuai dengan seharusnya, maupun sebaliknya.
“Kami memberikan kritikan-kritikan, itu semata-mata kami menjalankan tugas kami seperti sekarang ini. Dan kalau memang ada kebijakan-kebijakan yang mesti dikritik, ya harus. Kalau tidak ada yang mengkritik, nanti jalanya akan lempeng aja, kebablasan. Seperti anggaran, seperti Banjir. Ini kebijakan-kebijakan yang dari Gubernur Anies Baswedan harus dikritik,” tegasnya.
Selain kritikan, William mencontohkan bahwa PSI juga pernah menyampaikan pujian kepada Anies.
"Ada yang positif juga. Saya pernah menyatakan juga di publik, soal Christmas Carol. Yang mau saya sampaikan, kalau memang bagus ya pasti kita bilang bagus. Saya apresiasi itu. Kita bilang ya objektif. Kalau ada yang buruk kita kritisi,” sambungnya.
Hal lain yang menurut William dipuji adalah program Jak Lingko. Menurut dia, yaitu program Anies yang paling oke daripada yang lain.
“Satu lagi program beliau yang patut diapresiasi adalah Jak Lingko. Tinggal diperbanyak armadanya, karena saya setuju dengan konsep dari Jak lingko. Artinya transportasi harus terintegrasi dan transportasi kita harus menyesuaikan dengan kota kita yang banyak sekali gang sempit,” tutupnya.