[PORTAL-ISLAM.ID] Pernyataan keprihatinan datang dari Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pasca pecahnya kerusuhan massa di New Delhi India yang menyebabkan dibakarnya sebuah masjid, puluhan orang tewas, dan ratusan lainnya terluka.
"Hari ini di India kita melihat ideologi RSS (Rashtriya Swayamsevak Sangh yang diilhami Nazi mengambil alih negara bersenjata nuklir yang didiami lebih dari 1 miliar orang. Setiap kali ideologi rasis berbasis kebencian menguasai, akan terjadi pertumpahan darah."
"Seperti yang sudah saya prediksi dan sampaikan di depan sidang umum PBB tahun lalu. Begitu jin-nya sudah keluar dari botol, maka pertumpahan darah akan memburuk. IOJK (Indian-Occupied Jammu Kashmeer, red) adalah titik awalnya. Sekarang 200 juta Muslim di India menjadi sasaran. Dunia harus bertindak sekarang."
"Saya ingin memperingatkan bangsa kami bahwa siapapun di Pakistan yang menargetkan warga non-muslim kami atau rumah ibadat mereka akan ditangani dengan tegas. Kaum minoritas di negara kami adalah warga negara yang sederajat."
RSS yang dimaksud oleh Imran Khan adalah sebuah organisasi yang menegakkan budaya India dan menanamkan serta menyebarkan paham Hindutva ke dalam nilai-nilai masyarakat, sementara IOJK adalah pendudukan India atas Jammu dan Kashmeer (daerah di Pakistan dengan warga mayoritas Muslim). Pendudukan atas Jammu inilah yang memicu konflik antara India dan Pakistan hingga saat ini.
Sebelum pembakaran masjid hari ini, polisi India diketahui melakukan tindak kekerasan kepada mahasiswa Islam di Jamia Milia Islamia pada 15 Desember tahun lalu. (Baca: VIRAL Video Kebrutalan Polisi India Pukuli Mahasiswa, Dunia Bereaksi Keras)
Today in India we are seeing the Nazi-inspired RSS ideology take over a nuclear-armed state of over a billion people. Whenever a racist ideology based on hatred takes over, it leads to bloodshed.— Imran Khan (@ImranKhanPTI) February 26, 2020
A Hindu flag was raised over a mosque in India’s capital after it was set on fire.#DelhiViolence death toll rises to 20, as police are accused of looking the other way while Muslims are targeted. pic.twitter.com/VxiOAWsWza— Al Jazeera English (@AJEnglish) February 26, 2020