[PORTAL-ISLAM.ID] Sudah 75 tahun merdeka, masih saja ribut tentang ideologi. Tidak kurang presiden, menteri-menteri, Ketua DPR, petinggi lembaga-lembaga negara, ketua parpol, secara rutin hampir setiap hari bicara mengenai hal ini. Bahkan sampai dibentuk lembaga khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang hingga saat ini tidak jelas apa manfaatnya.
Hanya buang-buang anggaran saja. Seringnya malah mereka yang bikin kisruh.
Orang-orang ini hanya bicara saja, tapi lupa untuk mengamalkan nilai-nilai ideologi yang mereka ributkan. Terbukti, praktik pungli, suap, korupsi, kolusi, nepotisme, semakin menjadi-jadi. Begitu bobroknya, KPK pun sampai dibuat tidak berdaya. Mengejar seorang Masiku saja sampai saat ini masih kedodoran.
Padahal negara-negara lain yang sudah lebih dulu maju menganggap pembahasan soal ideologi ini sudah selesai. Mau liberalis kek, kapitalis kek, komunis kek, semua tergantung siapa yang mengendalikan roda pemerintahan.
Siapa yang meragukan KEkLIBERALAN Amerika Serikat, sang pelopor pasar bebas dunia? Di bawah Trump mereka tidak segan mempraktekkan PROTEKSI harga ketika perekonomian mereka babak belur dihajar 'invasi' produk-produk RRC. Tidak ada masalah, jika untuk melindungi rakyat mereka sendiri.
Siapa yang meragukan KEKOMUNISAN RRC? Toh saat ini di bawah Xi Jinping kebijakan perekonomian mereka bisa dibilang lebih KAPITALIS ketimbang AS sendiri. Tidak ada masalah, jika negara mereka diuntungkan.
Lha ini, bicara ideologi kok demi menggebuk rakyat sendiri? Melempar isu radikalisme secara membabi buta, membuat rakyat sendiri saling curiga dan terpecah belah.
Tidak ada hasil karya manusia yang sempurna. Begitu juga ideologi.
Percuma saja berbusa-busa bicara tentang ideologi jika negara masih dikuasai oleh para begal.
Banyak negara terbukti hancur karena korupsi, BUKAN karena tidak tegas dalam berideologi.
(By Wendra Setiawan)