[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, menilai pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku merasakan mules-mules saat mendengar janji-janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Pemilihan Presiden 2019, sebagai bentuk kesadaran yang diungkap ke publik setelah sekian lama ditutup-nutupi.
Menurutnya, saat ini menteri berpredikat terbaik dunia itu sadar bahwa beban keuangan semakin berat. Terutama untuk memenuhi janji kampanye yang tidak rasional.
“Setelah sekian lama menutupi, sepertinya Menteri Keuangan sudah menyadari bahwa beban keuangan negara makin berat dengan janji-janji kampanye yang tidak rasional,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Rabu 5 Februari 2020.
Lanjutnya, ia pun kemudian mengurai sejumlah janji Jokowi yang tidak rasional. Mulai dari keinginan menggaji pengangguran, hingga rencana menjual aset negara di Jakarta untuk biaya pindah ibu kota.
“Janji-janji kampanye yang selama ini saya anggap tidak rasional, antara lain tol laut, tingkat pertumbuhan ekonomi, tidak akan impor, tidak akan tambah utang, swasembada beras, memberikan “gaji” ke penganggur, kelayakan berbagai infrastruktur,” cetusnya.
Sumber: Warta Ekonomi