[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Joko Widodo, dalam wawancara eksklusif dengan BBC, menjawab soal kritikan terhadap dirinya tentang penegakan HAM dan persoalan lingkungan, masalah di Papua, isu pelemahan KPK, menguatnya konservatisme, hingga dinasti politik, omnibus law serta ekonomi.
Dalam kunjungannya ke Yogyakarta, akhir Januari lalu, Presiden Joko Widodo menerima BBC di bandara internasional Yogyakarta yang baru diresmikan untuk wawancara eksklusif serta mengajak berkunjung ke Candi Prambanan.
"... Prioritas yang saya ambil memang di bidang ekonomi terlebih dahulu. Tapi memang bukan saya tidak senang dengan urusan HAM, atau tidak senang dengan lingkungan, tidak, kita juga kerjakan itu," kata Presiden Jokowi kepada wartawan BBC News, Karishma Vaswani.
"Tapi memang, kita baru memberikan prioritas yang berkaitan dengan ekonomi karena rakyat memerlukan pekerjaan. Rakyat perlu ekonominya tambah sejahtera," tambahnya. (Baca: Presiden Jokowi dalam wawancara eksklusif dengan BBC: 'Prioritas saya ekonomi, tapi bukan saya tidak senang HAM dan lingkungan')
Berita ini jelas langsung mendapat tanggapan ramai warganet.
"Senang kerja Prioritas. Yg tau-tau nongol proyek penghubung Istiqlal dan Katedral di kerjain juga. Otu kan bkn prioritas. Pak @jokowi prioritas kerja anda itu meningkatkan ekonomi dan menjaga persatuan. Bukan omong sana omong sino tp tdk ada realisasinya. #JokowiNATO," cuit @OrangKoslet.
"Baru di awal play, bapakek bilang "MUNGKIN NANTI SETELAH ITU" let me closed this one :))," cuit @sinyolobel.
"Mau comment takut dijemput avanza hitam," cuit @achmdtvn.
"Mungkin cuma satu2 nya di dunia, ada presiden suatu negara yg konon katanya adalah pilihan mayoritas rakyat di negara tsb, namun anehnya sang presiden itu malah sering dijadikan bahan bully an oleh mayoritas rakyat dari negara tsb. Ada yg bisa jawab?" cuit @Zinpeerzone.