[PORTAL-ISLAM.ID] Saat terjadi penggerebekan terhadap PSK di Kota Padang, Komnas Perempuan bersuara lantang.
Mereka menyebut penggerebekan itu TIDAK MANUSIAWI.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/07/14295481/komnas-perempuan-penggerebekan-psk-oleh-andre-rosiade-tidak-manusiawi
Komnas Perempuan pun menuntut polisi agar PSK yang ditangkap DIBEBASKAN.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/07/16360281/komnas-perempuan-desak-polisi-bebaskan-psk-yang-digerebek-andre-rosiade
Komnas Perempuan juga membela PSK dengan menyebutnya hanya sebagai KORBAN.
https://www.liputan6.com/news/read/4172559/komnas-perempuan-seharusnya-bukan-psk-yang-digerebek-dia-hanya-korban
***
NAMUN.. Komnas Perempuan dan Para Aktivis DIAM atas penangkapan seorang IBU RUMAH TANGGA Dzikria Dzatil dalam kasus penghinaan terhadap Walikota Surabaya Risma.
Selama Dzikria Dzatil dalam proses kasusnya, gak ada suara komnas perempuan dan aktivis perempuan dalam pembelaan pada diri Dzikria. Padahal, dirinya juga seorang ibu dari anak-anaknya.
Jumat (31/1/2020) malam, Zikria Dzatil pemilik akun Facebook yang diduga menghina Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, ditangkap di rumahnya di kawasan Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor, Kota Bogor.
Sehari-hari, Zikria adalah seorang ibu rumah tangga. Ia tinggal di rumahnya bersama tiga orang anaknya dan salah satu anaknya masih berumur 2 tahun.
TAK ADA PEMBELAAN terhadap Dzikria Dzatil.
TAK ADA KECAMAN atas penangkapannya.
TAK ADA TUNTUTAN untuk pembebasannya.
Minimal, usahakan penangguhan penahanan...
Beda dengan si NN sang PSK, ditangguhkan penahanannya karena kerasnya tuntutan pihak-pihak yang membela.
Kadang berjuang itu bisa memilih mana yang dirasa enak untuk memijak.