[PORTAL-ISLAM.ID] Dua pesawat Helikopter militer Rezim Assad tertembak dalam waktu selang 3 jam. Helikopter Mi 17 berhasil ditembak jatuh di Nairab Saraqib Idlib dan menewaskan 3 Pilot salah satunya berpangkat Brigadir Jenderal dari Rezim Assad.
Helikopter satunya lagi yang tertembak adalah Mi28 Havoc yang hanya menderita kerusakan dan mendarat darurat di bandara Aleppo setidaknya tidak bisa digunakan selama seminggu.
Analisis pihak pengamat Militer mengatakan satu batalion Komando Turki sepertinya membaur kedalam faksi Mujahidin Pejuang Oposisi Suriah membawa Rudal Panggul Anti Pesawat yang telah menembak jatuh helikopter rezim Assad.
Dilansir DailySabah, pada Selasa (11/2/2020), Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan rezim Assad akan membayar mahal karena telah menargetkan pasukan Turki di Idlib yang telah menewaskan setidaknya 13 tentara Turki.
"Kami telah memberikan tanggapan yang diperlukan dan membalas dengan kebaikan tetapi ini tidak cukup," kata Erdogan.
Militer Turki dan Tentara Nasional Suriah (SNA) melancarkan operasi di Idlib ketika jumlah korban Turki meningkat menjadi 13 dalam serangan yang diluncurkan oleh rezim Bashar Assad pada hari Senin.
Ankara dan Moskow sepakat tahun lalu di Sochi untuk menghentikan tindakan agresi dan mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi, yang akan dipantau oleh 12 titik pengamatan Turki.
Namun, pasukan rezim Assad dan kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran dan Rusia telah secara konsisten melanggar gencatan senjata, meluncurkan serangan yang sering di dalam zona de-eskalasi. Tiga titik pengamatan di wilayah ini - poin tujuh, delapan, dan sembilan - saat ini dikepung oleh pasukan rezim.
Pasukan rezim Suriah terus menggempur Idlib sebagai bagian dari serangan yang telah menewaskan 300 warga sipil sejak Desember dan menggusur 520.000 orang.
Lebih dari 1,5 juta warga Suriah telah bergerak di dekat perbatasan Turki karena serangan hebat selama setahun terakhir.
[Video - Jatuhnya Helikopter Rezim Assad]
This is the moment an Assad regime military helicopter crashes pic.twitter.com/0oMlfTxpLI— TRT World (@trtworld) February 11, 2020
