[PORTAL-ISLAM.ID] Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, jabatan Gubernur dan Presiden sama saja. Sama dalam artian ketika mereka sedang naik moda transortasi umum MRT.
Hal ini disampaikan Anies Baswedan saat penandatanganan paket kontrak antara PT MRT Jakarta dan Shimizu-Adhi Karya JV (SAJV) untuk Fase 2 MRT CP 201, di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia pada Senin (17/2/2020) pagi.
Gubernur Anies memandang keberadaan angkutan kereta Mass Rapit Transit (MRT) tak membedakan status sosial penumpang di mata masyarakat.
Meskipun jabatan seseorang adalah presiden, gubernur atau pemimpin perusahaan, mereka tetap mendapat layanan yang sama seperti penumpang biasa pada umumnya.
“MRT itu bukan sekadar alat pemindahan badan saja, tapi di MRT ini dapat menggunakan kelas (layanan) yang sama," ujar Anies, Senin (17/2/2020).
Anies Baswedan menambahkan, "Mau dari presiden, gubernur, office boy (petugas kebersihan kantor), menteri, wali kota, CEO, maupun GM, sama saja.”
Anies mengatakan, visi lain dari pembangunan MRT adalah dapat mempersatukan masyarakat di sebuah angkutan yang sama.
Dari awal masuk sampai keluar kereta, seluruh penumpang akan mendapatkan layanan yang sama baiknya.
“Mereka duduknya setara, masuknya dan antrenya sama. Tidak banyak fasilitas kendaraan yang memberikan seperti ini,” imbuhnya.
Menurut Anies, selama ini transportasi di Jakarta tidak mendorong untuk membuat elemen masyarakat bersatu.
Namun dua tahun kepemimpinannya, pola itu diubah sehingga seluruh angkutan darat dan berbasis rel di Jakarta akan saling terintegrasi.
Penumpang dari MRT dapat begitu mudah berpindah ke angkutan lain seperti Transjakarta, kereta rel listrik (KRL) Commuter Line dan angkutan lain mirkobus yang tergabung dalam Jaklingko.
“Kita ini di Jakarta ada persatuan, tapi cara kita mengatur kotanya tidak mendorong untuk persatuan. Transjakarta dan MRT adalah instrumen pemersatu. Di sana berangkat komponen semua masyarakat, hal ini yang kami bangun bukan hanya untuk saat ini tapi untuk masa yang akan datang juga,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Anies turut berbangga dengan sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI yang bergerak di bidang transportasi.
Sekarang mereka tidak bekerja secara sektoral, tapi saling berkolaborasi untuk memikirkan pola integrasi dengan angkutan umum lain.
Implikasinya masyarakat dapat lebih dimudahkan dengan sejumlah angkutan umum yang saling terhubung dan harganya terjangkau.
“Dulu MRT memikirkan MRT dan Transjakarta memikirkan Transjakarta, tapi sekarang alhamdulilah saya bersyukur bahwa rancangannya sudah memperhitungkan integrasi,” ucapnya.
Sumber: Wartakota