[PORTAL-ISLAM.ID] PETALING JAYA - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang setelah lengser kini menjadi tersangka dalam skandal mega korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB), turut menyoroti berita tentang investasi Rp 314,9 T (RM93 miliar) oleh Abu Dhabi di Indonesia yang dilakukan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed Zayed Al Nahyan.
“Hari ini, ia menginvestasikan RM93,5 miliar di Indonesia. Berapa banyak yang didapat Malaysia?” Najib mengatakan dalam posting Facebook yang menampilkan berita tentang kesepakatan Abu Dhabi-Indonesia tersebut.
Berita investasi Abu Dhabi-Indonesia datang beberapa hari setelah pemerintah Malaysia merilis panggilan telepon yang diduga antara Najib dan Sheikh Mohammed Zayed tentang hal-hal yang berkaitan dengan skandal 1Malaysia Development Bhd.
Sheikh Zayed adalah Putra Mahkota Abu Dhabi dan wakil komandan tertinggi angkatan bersenjata Uni Emirat Arab.
Najib sebelumnya mengatakan putra mahkota Sheikh Zayed telah menandatangani perjanjian penyelesaian dimana semua dana dari 1MDB yang diduga hilang dikorupsi akan dikembalikan oleh mereka sebelum 31 Desember tahun ini.
Dia menambahkan bahwa Sheikh Zayed adalah salah satu orang yang disebutkan oleh Komisi Anti-Korupsi Malaysia sebagai konspirator yang terlibat dalam dugaan skandal mega korupsi proyek 1MDB.
Pekan lalu, Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) merilis rekaman audio dari sembilan percakapan telepon yang menampilkan Najib, istrinya Rosmah Mansor, serta Sheikh Zayed dalam diskusi mengenai transaksi yang terkait dengan 1MDB dan SRC International.
*Sumber: https://www.freemalaysiatoday.com/category/nation/2020/01/14/najib-shows-off-arab-princes-rm93-billion-indonesia-deal/
Yang mau invest di Indonesia gede-gedean ternyata tersangkut kasus 1MDB di Malaysia. https://t.co/23MEBdMFpo— Ahmad Pathoni (@apathoni) January 14, 2020
Setelah Riyadh gagal menjadikan Malay sbg “boneka” untuk kawasan Asia skrg Indo yang ditarget via Abu Dhabi. Di belakangnya Abu Dhabi Israel. Hati2. https://t.co/gRocR1CBEM
— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) January 13, 2020
Gegara Najib gagal menang.
— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) January 13, 2020