[PORTAL-ISLAM.ID] Pemilu 2024 yang akan datang, apakah suara PKS akan digerus Gelora? Saya tidak bisa memastikan. Tapi coba tanya pada Muhammad Qadari atau Eep Saefullah Fatah.
Tapi merujuk komposisi Pengurus DPD Kabupaten/Kota Gelora se Jawa Timur yang 50% berasal dari PKS, kalau secara Nasional pun seperti itu, maka menurut saya, setidaknya Gelora akan mengambil suara PKS juga lima puluh persen.
Misal kursi PKS sekarang sejumlah lima puluh kursi, yang dua puluh lima nanti akan diambil Gelora.
Nah, dua puluh lima kursi itu adalah modal awal Gelora. Selanjutnya untuk menjadi berapa kursi, itu tergantung bagaimana Gelora bisa bermain, mempengaruhi pemilih di luar PKS.
Bisa nambah lima kursi saja, atau maksimal lima puluh kursi lagi hingga total nanti tujuh puluh lima kursi.
Tujuh puluh lima kursi tersebut sudah sejajar Gerindra, di bawah Golkar dan masih jauh di bawah PDIP. Tapi sudah melampaui Nasdem dan PKB. Apakah bisa? Bisa. Asal Gelora sungguh-sungguh bekerja.
Bekerja meyakinkan orang ramai bahwa Gelora tidak sama dengan PKS. Gelora serius bekerja untuk menjadikan Indonesia negara yang mandiri dan berdaulat. Tidak bergantung pada asing. Pun, tidak bisa didekte negara mana pun!
Gelora harus bisa menggaransi kesejahteraan rakyat, kalau nanti berkuasa. BPJS walau pun tidak sampai menjadi gratis. Tapi setidaknya bisa diturunkan kembali seperti semula.
Pendidikan harus diatur hingga menyebabkan anak-anak Indonesia bisa belajar dengan bahagia. Bukan belajar penuh beban seperti sekarang.
Kesempatan sekolah hingga perguruan tinggi, harus diberikan sama kepada segenap lapisan. Tak kira anaknya orang miskin atau kaya. Semua anak Indonesia dari kota hingga pelosok desa, harus sekolah!
Bekerja meyakinkan orang ramai memang mutlak harus dilakukan. Tapi bukan berarti Gelora harus berhenti menggaet orang-orang PKS untuk terus bergabung bersama gerbong baru ini.
Terus saja ajak orang PKS untuk ikut. Namanya orang ngajak, yang diajak tentu punya sikap untuk ikut atau tidak. Saya yakin di dalam sana masih banyak yang mau bergabung Gelora.
Hanya saja, mereka masih terjebak di dalam. Misal, dari info yang saya dapatkan, di antara lima puluh anggota Fraksi PKS DPR RI saat ini, setidaknya 23 di antaranya sudah ber-Gelora. Dan mereka ini punya basis pemilih masing-masing.
Disebut berburu di kebun binatang. Biar saja! Berburu di hutan rimba terus lakukan. Tapi berburu di kebun binatang pun tak ada yang bisa melarang.
08/01/2020
(By Abrar Rusdi Rifai)