[PORTAL-ISLAM.ID] Komisioner KPU Wahyu Setiawan resmi ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus suap proses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR RI dari PDIP.
Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli, menjelaskan Wahyu menyanggupi memenuhi permintaan politisi PDIP dengan imbalan Rp 900 juta.
"WSE (Wahyu) menyanggupi membantu dengan membalas, 'Siap, mainkan!'," ungkap Lili saat konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
***
"KPU diragukan legitimasinya sebagai wasit yang adil dalam pilpres 2019. Dan kini Terbukti. Sebagai wasit, KPU sudah hancur legitimasinya ketika salah satu komisionernya tertangkap tangan kasus suap KPK. Tangkap semua komisionernya!" ujar akun twitter @do_ra_dong.
Tertangkapnya Komisioner KPU ini mengingatkan dengan video yang pernah viral... video pernyataan Dr. G T Ng seorang pembicara dalam sebuah seminar internasional yang salah satu isinya menyindir tentang Negara mana yang paling "efektif" sistem pemilunya.
"Negara mana di dunia yang paling efektif sistem pemilihannya?
Di Somalia, memerlukan waktu antara 20-30 hari sampai hasilnya baru diketahui.
Di Amerika, hanya beberapa jam setelah pemilihan sudah diketahui.
Di Indonesia, mereka sudah tahu hasilnya sebelum pemilihan."
Video ini adalah pernyataan yang disampaian Dr. G T Ng yang merupakan pembicara dalam sebuah presentasi "Presentation at the General Conference Annual Council 2019" pada 15 Oktober 2019, atau pasca Pilpres April 2019.
[Video]
OTT Suap Komisioner KPU... Teringat Video Viral Pernyataan Dr. G T Ng: "Hasil Pemilu Indonesia Sudah Diketahui Sebelum Pelaksanaan"
— Mas Piyu ORI (@mas__piyuuu) January 9, 2020
Selengkapnya: https://t.co/qE4T6SRVE8 pic.twitter.com/r172OAV5CF
KPU diragukan legitimasinya sebagai wasit yang adil dalam pilpres 2019
— Doradong (@do_ra_dong) January 9, 2020
Dan kini Terbukti
Sebagai wasit, KPU sudah hancur legitimasinya ketika salahsatu komisionernya tertangkap tangan kasus suap KPK
Tangkap semua komisionernya!