[PORTAL-ISLAM.ID] BEIJING - Jumlah kematian akibat virus corona terus meningkat. Pemerintah China mengatakan total korban tewas akibat virus yang berasal dari Wuhan itu naik menjadi 213 orang per Jumat (31/1/2020).
"Ada 42 kematian tambahan pada hari Kamis, sehingga jumlah kematian di pusat coronavirus di Wuhan menjadi 204," tulis CNBC, mengutip pernyataan Otoritas kesehatan Hubei.
"Ini membuat jumlah total kematian di daratan China menjadi 213." tambahanya.
Dengan kasus yang telah dikonfirmasi di Tibet, virus ini sekarang telah menyebar ke setiap wilayah di daratan China.
Infeksi juga telah menyebar ke setidaknya 16 negara lain.
WHO Umumkan Situasi Darurat Internasional
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan situasi darurat global terkait virus corona mematikan yang menyebar dari China. Pengumuman WHO diambil setelah China melaporkan lonjakan angka kematian terbesar dalam sehari.
Dilansir AFP dan AP, WHO merevisi penilaian risiko mereka terhadap virus corona.
"Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi penyebaran virus ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah," kata petinggi WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pengarahan di Jenewa seperti dikutip dari AFP, Jumat (31/1/2020).
"Kita semua harus bertindak bersama-sama untuk membatasi penyebaran... kita hanya bisa menghentikannya bersama-sama," dia menambahkan.
Tedros menyebut alasan utama dari deklarasi ini bukan karena apa yang terjadi di China. Ini karena virus corona menyebar hingga ke belasan negara.
"Alasan utama dari deklarasi ini bukan karena apa yang terjadi di China tetapi karena keadaan di negara-negara lain," sebut Tedros.
Banyak negara yang telah memperingatkan warga negara mereka untuk tidak mengunjungi China, sebagian telah melarang wisatawan dari Wuhan, China, di mana virus itu pertama kali muncul.
Amerika Serikat melaporkan kasus pertama seseorang yang tertular virus corona. Seorang pria di Chicago tertular penyakit dari istrinya yang telah berpergian ke Wuhan.
Maskapai mulai membatalkan penerbangan yang melayani China pada hari Rabu.
Israel melarang semua penerbangan dari China. Sementara itu Rusia mengatakan akan menutup perbatasan langsung dengan China.
Selain itu, lebih dari 6.000 wisatawan untuk sementara ditahan di atas kapal pesiar di pelabuhan Italia setelah dua penumpang Tiongkok diisolasi karena khawatir mereka mungkin membawa virus. Hasil tes permulaan menunjukkan dua orang tersebut negatif.
Sumber: Kontan, Detikcom, CNBC