[PORTAL-ISLAM.ID] Banjir yang melanda Jakarta tentu memprihatinkan. Juga yang melanda Banten dan Jawa Barat. Akan tetapi pembenci Anies justru menyalahkan hanya kepada Gubernur DKI ini. Jelas tidak fair. Nyatanya kemudian diketahui bahwa penanggungjawab ada pada Pemerintah Pusat yaitu Presiden beserta Menteri PUPR.
Anies Baswedan di-bully habis oleh hewan air kecil cebong. Sampai ada petisi mendesak mundur segala. Bersorak seperti menemukan momentum, padahal salah sasaran.
Seharusnya menunjuk kepada pemimpinnya sendiri. Omongan Jokowi bahwa banjir dapat diatasi jika dirinya menjadi Presiden di reupload dan menjadi bahan olok-olok.
Memang masalah banjir sulit diatasi. Kaitan Jakarta banyak cerita banjir yang terjadi sejak dahulu kala. Kini bertambah karena pembangunan yang kurang berwawasan lingkungan. Gubernur sebelum Anies adalah Ahok dan Jokowi.
Jokowi sekarang menjadi Presiden kedua kalinya. Perlu penataan menyeluruh yang dikoordinasi oleh Pemerintah Pusat.
Anies terjun langsung berbasah basah. Karena tanggung jawab bukan sekadar akting. Tidak meniru figur pemimpin yang berbuat hanya untuk foto-foto di arena musibah. Langkahnya "natural" sedang yang lain "artifisial".
Anies menunjukkan simpati nyata kepada korban. Memerintahkan seluruh jajaran Pemerintahan untuk segera turun menolong.
Perbandingan lucu di medsos ada pejabat BUMN yang di genangan air dangkal "meninjau" naik perahu karet dikawal sejumlah petugas. Seperti acara pengantenan.
Anies tampak kuat menghadapi hujatan. Tenang dan mantap mencari solusi tanpa memperbanyak narasi, apalagi kontroversi. Kepemimpinan semakin mumpuni bahkan di tengah musibah.
Orang semakin yakin akan peluang kepemimpinan yang lebih tinggi di masa depan. Musibah yang ada ternyata menempa dan memperkokoh.
Di medsos pula ada kelompok non-Anies, Rudi S Kamri menegaskan sesuai konfirmasi kepada Denny JA jika pemilu dilakukan hari ini, dipastikan Anies Baswedan akan terpilih jadi Presiden.
Kelompok berpeci sinterklas yang berakting ala Srimulat itu ada Ade Armando, Deny Siregar, Nong Mahmada, Eko Kunthadi (Host), Muannas Alaidid, dan Rudi S Kamri. Di medsos ada yang menyebut ini sebagai "gerombolan Deny Siregar".
Rudi S Kamri menyatakan perlunya memunculkan tokoh kuat untuk berkompetisi yang antara lain disebut Tito, Ganjar, Ade Armando, dan lainnya. Anies dikhawatirkan memenangi Pilpres 2024.
Rupanya upaya menggebuk Anies Baswedan dengan peristiwa banjir sulit untuk berhasil, karena dinilai hanya mengada-ada. Justru sebaliknya, pamor Anies semakin naik dan bagus. Musibah telah membawa hikmah.
Anies Baswedan jika konsisten dengan langkah dan kebijakan kerakyatan, keumatan, dan kebangsaan sebagaimana selama ini, maka peluang untuk menjadi Presiden ke depan menjadi sangat terbuka. Tanpa harus pura-pura berfoto-foto selfie sebagai orang yang sederhana, merakyat, dan peduli.
Rakyat sudah muak dengan politik pura pura. Tenggelamkan..!
Penulis: M Rizal Fadillah