2007, saat saya mulai aktif berdakwah di facebook, jarang sekali Muslimah yang menutup aurat, alih-alih mengenakan hijab syar'i, kerudung panjang dan jilbab masih dianggap aneh.
Apalagi pasca 9/11/2001, mereka yang berhijab dengan ketentuan syar'i, sangat sulit dalam kehidupan sosialnya, apalagi mereka yang mengenakan cadar.
Tuduhan demi tuduhan yang saya dengar langsung, mulai dari, "Eh, istri kamu Muhammadiyyah ya?", sampai "Hati-hati, beragama jangan sampai jadi teroris" saya dapatkan.
Di masa itu, mengedukasi Muslimah tentang menutup aurat dengan cara syar'i, masih merupakan tantangan. Karena kebanyakan masih nyaman membuka aurat.
Belum lagi kesulitan menemukan pakaian yang memenuhi ketentuan syar'i bagi Muslimah, ini juga tantangan, di waktu itu, Tanah Abang saja belum menyediakan.
Semua berubah ketika sekitar 2010, trend berhijab mulai menggeliat, diawal-awal, saya juga mempertanyakan istilah "hijab" yang kurang tepat, tapi itu hanya istilah saja.
Esensinya, banyak Muslimah yang mulai sadar tentang menutup aurat, meski masih banyak yang dengan cara "aneh", tapi trend ketaatan itu sudah ada.
Di 2011, melalui twitter, saya memulai kampanye #YukBerhijab, lalu jadi buku dengan judul yang sama, di tahun yang sama juga di-inisiasi @HijabAlila bareng @Ummualila.
Karena banyak yang bertanya, "Kalau kita mau hijab yang syar'i, harus beli dimana?", maka @HijabAlila sekaligus jadi solusi, dan saya bangga bisa cari nafkah dari yang halal.
2010-2020, satu dekade trend hijab ini, makin tahun makin baik, yang kemarin berhijab "aneh", sekarang sudah berubah semua, menjadi hijab syar'i, sesuai ketentuan.
Bukan hanya ibu-ibu pengajian, anak-anak pesantren, artis-artis yang selama ini terkenal mengumbar aurat, satu-persatu menemukan jalan ketaatannya pada Allah.
Jilbab seperti jubah, kerudung panjang, sekarang umum dimanapun, gairah Islam meningkat. Tapi ada yang gerah dengan peningkatan ketaatan ini, heran.
Sekarang, saat para artis yang pro dalam mengumbar aurat sudah pada hijrah lalu berhijab, ada mereka yang katanya belajar syariat, tapi justru menganjurkan membuka aurat.
Mereka sudah bosen dan mau taat, kamu baru mau belajar maksiat. Telat.
By Felix Siauw [IG]